“Saya mengenal dua Ronaldo yang berbeda. Pertama di Real Madrid, dia lebih muda dan sedikit egois. Bukan bermaksud jelek, tetapi dia berusaha menemukan jati dirinya. Dia mencetak banyak gol dan luar biasa. Tetapi, dia tak memiliki pengaruh di dalam tim,” kata Khedira dikutip Football Espana, Jumat (5/3/2022).
Sayang, Khedira kemudian meninggalkan Madrid dan menuju Juventus pada 2015. Tetapi, dia kembali bertemu Ronaldo, saat sang mega bintang memilih untuk hijrah ke Kota Turin di 2018.
Ketika itu, Khedira masih menganggap Ronaldo egois. Tetapi, kali ini dia merasakan aura pemimpin yang kuat dari Ronaldo, sehingga mampu membantu Juventus meraih dua titel Liga Italia.
“Kemudian ketika kembali menjadi rekan satu tim Ronaldo di Juventus. Ketika dia datang ke dalam tim, dia masih memiliki keegoisan yang sama. Namun, dia berubah menjadi pemimpin. Dia selalu mendorong kami dan membutuhkan dukungan dari rekan satu tim untuk memenangkan trofi,” ujarnya.
(Djanti Virantika)