Dulu, Surati sampai berutang agar bisa membelikan sepatu sepakbola untuk sang anak. Pada akhirnya, Surati memberikan Arhan sepatu seharga Rp25.000. Sayangnya, baru satu kali pakai, sepatu tersebut sudah jebol. Momen itu pun selalu dikenang Surati.
“Dulu, kami memang memang susah sekali, utang sana-sini. Dulu, dia tidak punya sepatu, tidak punya Rp25.000, dan itu pun sekali dipakai udah jebol,” kata Surati.
“Ibu juga kalau ada turnamen sering berutang untuk biaya turnamen itu sendiri. Sebab, itu demi kebaikan Arhan sendiri,” tutupnya.
(Andika Pratama)