LINI depan Tim Nasional (Timnas) Indonesia tumpul semenjak dipegang Shin Tae-yong. Terbukti dalam delapan laga dipimpin Shin Tae-yong kontra negara-negara asing, dari 11 gol yang dibuat, tak ada satu pun yang dicetak penyerang skuad Garuda.
Saat ini atau semenjak kursi pelatih Timnas Indonesia dipegang Shin Tae-yong, Kushedya Yudo dan Dedik Setiawan merupakan dua pemain yang diandalkan mengisi lini depan Timnas Indonesia.
(Dedik Setiawan gagal tampil impresif bersama Timnas Indonesia)
Namun, seperti yang sudah diutarakan di atas, tak ada gol yang lahir dari kaki maupun kepala mereka. Status top skor Timnas Indonesia semenjak dipegang Shin Tae-yong justru dipegang seorang gelandang, Evan Dimas, yang mengemas tiga gol.
Sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa Shin Tae-yong kesulitan mencari penyerang jempolan di Indonesia? Apakah banyaknya penyerang asing di Liga 1 menjadi penyebab utamanya?
Saat ini, klub-klub Liga 1 diizinkan menggunakan empat pemain asing (tiga non-Asia, satu Asia). Uniknya, seluruh klub Liga 1 mengandalkan posisi ujung tombak dipercayakan kepada pemain asing.
Bahkan, Kushedya Yudo dan Dedik Setiawan yang kini berlabel pemain tim nasional, terpental ke area sayap saat membela sang klub, Arema FC, di Liga 1 2021-2022. Hal itu karena posisi ujung tombak Arema FC ditempati bomber asal Portugal, Carlos Fortes.