MARTUNIS dikenal sebagai anak angkat Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, tahukah Anda kisah sedih di balik hubungan Martunis dan CR7?
Martunis lahir 10 Oktober 1997 di Banda Aceh, Aceh. Dia dan keluarganya tinggal di Desa Tibang, Syiah Kuala, Banda Aceh. Akan tetapi, musibah besar pada 26 Desember 2004 mengubah garis hidup Martunis.
Kisah Martunis berawal dari dirinya yang sedang bermain bola bersama teman-teman pada hari nahas itu. Ketika asyik bermain, tsunami datang ke tempat Martunis.
Martunis bersama Ibu, yang bernama Salwa, dan kedua saudaranya, yaitu Salwa (kakak laki-laki, Nurul A’la) dan Annis (adiknya), berusaha menyelamatkan diri dengan menumpang ke mobil pick up tetangganya. Saat itu, sang ayah sedang bekerja di tambak.
Namun, upaya Martunis tidak berbuah manis. Sebab, mobil pick up tersebut tergulung oleh ombak tsunami. Hanya Martunis, yang berumur tujuh tahun, yang selamat dari mobil pick up tersebut. Sekadar informasi, sang ayah juga selama dari tragedi besar tersebut.
BACA JUGA: Seperti Cristiano Ronaldo, Martunis pun Idolai Khabib Nurmagomedov
Martunis terombang-ambing di laut selama 21 hari. Saat itu, sepotong kayu dan kasur dimanfaatkan Martunis agar tidak tenggelam. Martunis juga memanjat pohot untuk bertahan hidup.
Namun, dia terbawa lagi ke laut, lalu akhirnya terdampar di rawa-rawa dekat makam Teungku Syiah Kuala. Penduduk pun menemukannya pada 15 Januari 2005.
Saat ditemukan, Martunis memakai jersey Tim Nasional (Timnas) Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa. Hal itu mengundang perhatian dari dunia sepakbola, terutama para pesepakbola bintang.