Tak hanya kariernya saja yang dibekukan Arsenal. Karakter Mesut Ozil juga dihapus dalam gim sepakbola populer Pro Evolution Soccer versi China.
Setelah sekian lama tidak megomentari pendapat klubnya, Ozil bersuara. Ia menilai Arsenal telah terlibat dalam urusan politik dengan mendukung gerakan Black Lives Matters.
Gerakan Black Lives Matters yang lahir pada 2013, kembali menggema. Gerakan muncul buntut pembunuhan pria kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi kulit putih Amerika Serikat (AS).
Ozil merasa kecewa dengan Arsenal. Padahal menurutnya, dia sudah memberikan yang terbaik bagi klub di dalam dan di luar lapangan.
Mereka bilang mereka tidak terlibat dalam politik tetapi ini bukan politik dan mereka terlibat dalam masalah lain,” kata Ozil kepada Atlantic mengutip Daily Mail, pada Agustus 2020.
“Di Amerika, kita melihat George Floyd terbunuh dan dunia angkat bicara mengatakan Black Lives Matter, dan itu benar. Kita semua sama dan adalah hal yang baik bahwa orang-orang melawan ketidakadilan.”
“Ada banyak pemain kulit hitam dan penggemar Arsenal dan sungguh fantastis klub mendukung mereka.”
"Tapi saya berharap orang-orang akan melakukan hal yang sama untuk Muslim karena Arsenal memiliki banyak pemain dan penggemar Muslim juga, dan penting bagi dunia untuk mengatakan bahwa Muslim Lives Matter," pungkasnya.
Ozil saat ini telah pindah dari Arsenal, klub yang dibelanya dari 2013-2021. Dia memutuskan berganti seragam klub Turki, Fenerbahce pada musim panas 2021 lalu.
(Rachmat Fahzry)