"Saya tidak tahan kalah, itu membuat saya gila. Saya mengalami masa ketika saya berusia delapan atau sembilan tahun saat saya sangat buruk kepada ibu saya," lanjutnya.
"Saya ingat menendang kaki ibu saya. Ketika saya pulang dari permainan, saya marah dan melakukan beberapa hal-hal canggung. Periode ini berlangsung sebentar," ujar Kounde.
"Ibuku pergi menemui seseorang untuk meminta nasihat. Sebab, dia tidak bisa menanganiku dalam hal ini,” kata Kounde.
"Dokter itu berkata kepadanya, ‘Lakukan hal yang sama, jika dia menendangmu, tendang dia, seperti itu, dia akan tenang.' Seiring waktu, semuanya kembali normal," ucap Kounde.
Kini, Kounde telah menjadi pesepakbola profesioinal. Namanya bahkan dilirik oleh Chelsea yang baru saja menjuarai Liga Champions 2020-2021. Patut ditunggu, apakah Kounde akan berlabuh ke Chelsea pada musim panas ini.
(Andika Pratama)
