PADA dasarnya, teknik dasar bertahan atau defend pada permainan futsal dibagi menjadi 3 jenis, yaitu man to man defense, mix defense, dan alternative zone defense. Untuk dapat secara tepat menerapkan salah satu jenis teknik bertahan itu di dalam tim, seorang pelatih harus memahami karakter bertahan dari masing-masing pemainnya.
Apabila tim mempunyai pemain dengan postur tubuh yang ideal dan kebugaran fisik yang bagus maka seorang pelatih dapat menerapkan strategi bertahan man to man. Dengan demikian diharapkan lawan akan kesulitan mengembangkan permainan dalam built up serangan.
Namun apabila kondisi fisik pemain terbatas, maka perlu penyesuaian dengan menerapkan strategi alternative zone defense, agar pemain tetap bisa mengatur nafas untuk menjaga fokus dalam bertahan.
Selanjutnya adalah fase transisi. Fase transisi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fase transisi positif dan fase transisi negative. Fase transisi positif, yaitu tim membangun serangan untuk menciptakan gol setelah berhasil mendapat bola atau merebut bola dari lawan.
BACA JUGA: Kiat Sukses di Luar Lapangan dari Atlet Futsal Tely Limas Sarendra
Sedangkan fase transisi negatif, adalah pada saat tim gagal membangun serangan atau bola berhasil direbut oleh lawan lalu tim kembali ke garis pertahanan sendiri untuk bertahan.
BACA JUGA: Belajar Strategi Futsal dari Coach Panca Pauji: Pahami Kekuatan Skuad
Ketika menerapkan fase transisi positif atau dari posisi bertahan ke menyerang, menurut coach Panca ada beberapa teknik dasar dalam membangun serangan. Teknik menyerang itu di antaranya membentuk formasi segitiga di depan, terdiri dari 2 flank dan 1 pivot.