IPSWICH – Pemain belakang Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Elkan Baggott, akhirnya mendapatkan kontrak profesional dari sang klub, Ipswich Town. Bek bertinggi badan 196 sentimeter itu dikontrak Ipswich Town hingga 30 Juni 2023.
Jika tampil brilian, Elkan Baggott berpotensi mendapatkan tambahan satu tahun kontrak. Mendapatkan kontrak profesional dari klub sekelas Ipswich Town (mentas di League One, atau kasta ketiga sepakbola Inggris), membuat Elkan Baggott semringah.
(Elkan Baggott menandatangani kontrak profesional bersama Ipswich. Foto: Laman resmi Ipswich)
“Saya harus menghargai seberapa jauh saya telah berjuang. Tapi, saya ingin tetap menundukkan kepala dan terus bekerja keras,” kata Elkan Baggott mengutip dari laman resmi Ipswich Town, Jumat (29/1/2021).
Keputusan menandatangani kontrak profesional bersama Ipswich Town, bukan berarti menutup peluang Elkan Baggott mentas bersama klub-klub Premier League. Sebelumnya, sejumlah klub Premier League seperti Leeds United, West Ham United, Everton hingga Manchester United diberitakan media setempat tertarik mendapatkan Elkan Baggott.
Sekarang yang jadi pertanyaan, adakah peluang Elkan Baggott mentas di Premier League? Bukankah ada regulasi ketat bagi pemain yang ingin tampil di Premier League, salah satunya sang negara wajib menduduki posisi 70 ranking FIFA?
BACA JUGA: Resmi! Elkan Baggott Tanda Tangan Kontrak Profesional Pertama dengan Ipswich Town
Menurut Workinginhtheuk, bagi pemain yang ingin membela klub Premier League, prestasi tim nasional ternyata juga menjadi ukurannya. Seorang pemain baru diizinkan tampil di Premier League jika sang negara berada di posisi minimal 70 ranking FIFA dalam dua tahun terakhir.
Menjadi masalah karena Indonesia jauh dari rangking di atas. Menurut ranking FIFA edisi Januari 2021 saja, Timnas Indonesia berada di posisi 173!
Bahkan, prestasi terbaik Timnas Indonesia di ranking FIFA hanya berada di posisi 76, tepatnya pada September 1998. Namun, Elkan Baggott yang berstatus personel Timnas Indonesia U-19 mendapat pengecualian.
Bek 18 tahun ini bisa mengambil skema homegrown player. Istilah homegrown player ditujukan kepada pemain yang sudah didaftarkan oleh klub yang terafiliasi dengan FA atau FA Wales, selama tiga musim atau 36 bulan sebelum si pemain berusia 21 tahun.
Karena itu, Elkan Baggott masuk kategori homegrown player. Sebab, dari usia 9 tahun, Elkan Baggott sudah tinggal di Inggris dan didatarkan klubnya ke FA. Hal yang sama juga dirasakan kiper Timnas Filipina, Neil Etheridge.
Karena itu, Elkan Baggott dalam trek yang tepat untuk membela klub-klub Premier League. Sekarang menarik menanti dan memantau perkembangan karier pemain keturunan Indonesia-Inggris tersebut.
(Fetra Hariandja)