SEBELUM menjalin hubungan bersama Georgina Rodriguez, Cristiano Ronaldo diketahui berpacaran dengan model Rusia, Irina Shayk. Hubungan keduanya diketahui terjalin cukup lama.
Ronaldo dan Irina mulai menjalin hubungan spesial pada 2010 silam. Mereka tampak sangat serasi sehingga dikabarkan segera naik ke pelaminan. Akan tetapi, itu tidak terjadi karena Ronaldo dan Irina putus pada akhir 2014.
Sayangnya, hubungan Ronaldo dan Irina dikabarkan berakhir karena tidak mendapatkan restu ibu Cr7, Dolores. Namun di sisi lain, ada seorang perempuan bersana Amal Saber yang mengklaim sebagai sosok dibalik kandasnya hubungan Cristiano-Georgina.
Amal Saber mengaku sebagai orang ketiga di balik kandasnya hubungan Ronaldo dengan Irina. Mereka pertama kali bertemu di sebuah restoran saat melakukan makan malam bersama.
Ronaldo, yang terpikat pada kecantikan Amal Saber, mengajak sang model ke rumahnya. Saat berada di rumah Ronaldo, mereka berhubungan badan hingga dini hari.
Baca juga: Natacha Rodriguez Sempat Tak Percaya Bisa Berkencan dengan Cristiano Ronaldo
Perselingkuhan itu terjadi beberapa pekan sebelum Ronaldo dan Irina berpisah. Amal Saber curiga Irina menemukan pesan singkatnya untuk Ronaldo sehingga hubungan mereka pun berakhir.
“Saya tidak tahu apakah Irina menemukan pesan saya. Akan tetapi, beberapa minggu kemudian, semuanya berakhir," kata Amal Saber pada Mei 2018, mengutip dari Don Balon Rosa.
Pengakuan Amal Saber mendukung komentar Irina soal Ronaldo dalam wawancara dengan Majalah Hello pada Maret 2015. Perempuan asal Rusia itu sempat menyinggung masalah kesetiaan sang megabintang asal Portugal tersebut.
"Saya ingin seorang pria yang jujur dan setia. Seorang pria yang tahu bagaimana menghormati wanita. Saya tidak bisa percaya pada pria yang membuat kami terjatuh dan tidak bahagia,” kata Irina.
“Itu bukan sikap seorang lelaki, tapi seorang anak kecil. Saya pikir telah mendapatkan pria yang sempurna, tapi nyatanya tidak,” ucap Irina.
“Saya pikir seorang wanita selalu merasa jelek kalau dengan pria yang salah. Saya merasa jelek, gelisah, dan tidak nyaman berada di sampingnya," tuturnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)