Namun, Arsenal tidak mendukung pendapat Ozil soal Uighur. Klub mengatakan bahwa apa yang disampaikan Ozil tidak terkait dengan Arsenal sebagai klub sepakbola.
“Mengenai komentar yang dibuat oleh Mesut Ozil di media sosial, Arsenal harus membuat pernyataan yang jelas,” isi pernyataan Arsenal yang dirilis di Weibo (media sosial mirip Twitter di China).
“Konten yang dipublikasikan adalah pendapat pribadi Ozil. Sebagai klub sepakbola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan diri dalam politik,” lanjut pernyataan tersebut.
Setelah lama tidak megomentari pendapat klubnya, Ozil bersuara. Ia menilai Arsenal telah terlibat dalam urusan politik dengan mendukung gerakan Black Lives Matters.
Gerakan Black Lives Matters yang lahir pada 2013, kembali menggema. Gerakan muncul buntut pembunuhan pria kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi kulit putih Amerika Serikat (AS).
Ozil merasa kecewa dengan Arsenal. Padahal menurutnya, dia sudah memberikan yang terbaik bagi klub di dalam dan di luar lapangan.