Setelah Lilipaly, Bachdim pun menyusul masuk ke akademi Utrecht pada 2003. Pemain yang saat ini membela PS Sleman tersebut hanya bertahan enam tahun saja di tim muda Utrecht. Bachdim juga hanya mendapatkan satu kesempatan bermain di tim senior Utrecht.
Sayangnya satu-satunya kesempatan itu menjadi momen terakhir Bachdim membela tim senior Utrecht. Ia yang tampil selama 90 menit gagal memberikan konribusi kepada tim tersebut.
Terakhir tentunya ada Klok. Pemain kelahiran Amsterdam tersebut masuk ke dalam akademi Utrecht sedari awal ia memulai karier sebagai pesepakbola. Jadi, Klok adalah benar-benar pemain jebolan klub tersebut.
Akan tetapi, menariknya Klok tak pernah memiliki kesempatan untuk bermain di tim senior Utrecht, seperti yang dirasakan Bachdim dan Lilipaly. Klok hanya bermain di Utrecht U-19 dan Utrecht 21, yang jika digabungkan maka ia sudah tampil 32 pertandingan dan menyumbangkan dua gol pada tim muda dari Utrecht tersebut.
Jadi, apakah nasib Bagus di FC Utrecht bisa jauh lebih baik dari Lilipaly, Bachdim, atau bahkan Klok. Kita tunggu jawaban pastinya sambil menantikan kabar resmi dari Utrecht mengenai nasib Bagus.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)