"Sayangnya, saya harus mengalami beberapa kemalangan berturut-turut, meskipun saya benar-benar sukses pada saat itu. Tetapi kemudian teman saya Dani Jarque meninggal pada Agustus 2009, yang benar-benar membuat saya berada dalam situasi yang sangat rapuh,” beber Iniesta, seperti dilansir dari Goal, Selasa (26/5/2020).
"Itu jelas merupakan fase tersulit dalam hidup saya. Sangat baik bagi saya untuk mendapatkan dukungan dari Anna, pacar saya dan istri saya saat ini, dan tentu saja orang tua saya. (Gol melawan Belanda) adalah awal dari perbaikan. Untungnya, fase ini adalah masa lalu. Fase yang membuat saya lebih kuat dan lebih baik,” lanjut Iniesta.
"Anda merasa seperti bukan diri Anda, Anda tidak menikmati hal-hal. Anda tidak punya perasaan atau hasrat. Anda akhirnya merasa kosong di dalam dan ada saat dimana Anda menyadari bahwa Anda tidak tahan lagi. Saya memiliki kemampuan untuk melihat bahwa saya perlu mencari seseorang untuk keluar dari situasi itu. Yang penting adalah bahwa pada periode itu saya tidak pernah kehilangan percikan," pungkas Iniesta.
(Ramdani Bur)