JAKARTA – Pola 4-2-3-1 akrab dengan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Simon McMenemy. Formasi itu diturunkan McMenemy sebanyak empat kali, dari lima kesempatan pelatih berpaspor Skotlandia itu menangani skuad Garuda.
Hasilnya, Indonesia hanya sekali menang dan takluk tiga kali ketika McMenemy menurunkan pola 4-2-3-1. Satu-satunya kemenangan didapat atas Myanmar dengan skor 2-0, alias di laga debut McMenemy bersama Timnas Indonesia. Di luar kemenangan itu, skuad Garuda takluk 1-4 dari Yordania, Malaysia (2-3) dan Thailand (0-3).
Jika McMenemy masih dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia, tidak ada salahnya pelatih 41 tahun itu mencoba alternatif formasi di laga skuad Garuda selanjutnya. McMenemy bisa mengandalkan pola 4-4-2, formasi yang digunakan saat Indonesia menggilas Vanuatu 6-0 pada Sabtu 15 Juni 2019.
BACA JUGA: McMenemy Rombak Skuad Timnas Indonesia saat Hadapi UEA?
Dengan pola tersebut, Indonesia dapat memanfaatkan kelebihan mereka yang dihuni banyak winger berkualitas. Sebut saja Andik Vermansah, Irfan Jaya, Saddil Ramdani, Rizky Pora dan banyak lagi.
Selain itu dengan menggunakan pola 4-4-2, McMenemy dapat menggunakan dua penyerang sekaligus. Sekadar informasi, Indonesia memiliki sejumlah penyerang tajam. Sebut saja Beto Goncalves, Ferdinand Sinaga, Ilija Spasojevic, Greg Nwokolo dan Osas Saha.
Dengan menurunkan dua penyerang sekaligus, ancaman yang diberikan kepada pertahanan lawan pun semakin besar. Ujung-ujungnya, kesempatan Indonesia untuk membobol gawang lawan semakin terbuka. Karena itu, menarik menanti respons McMenemy saat Indonesia bertandang ke markas Uni Emirat Arab di matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Kamis 10 Oktober 2019 malam WIB.
(Ramdani Bur)
