Sapaan dari keluarga tersebut jelas tak lepas dari sosok sang ayah. Sebagai anak yang mengaliri darah pesepakbola, Pele benar-benar mengikuti jejak sang ayah. Dodinho dikenal publik Brasil sebagai seorang prajurit di tanah lapangan. Ayah Pele disebut-sebut sebagai pesepakbola yang selalu menunjukkan keberanian dalam menghadapi lawan-lawannya.
Sayang, karier sang ayah harus terhenti karena mengalami cedera lutut. Situasi tersebut membuat sang ibu yakni Celeste harus bekerja keras sebagai tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kehidupan sehari-hari sang keluarga pun harus dipenuhi sang ibunda.
Meski Pele tumbuh besar di lingkungan sederhana, tetapi dunia sepakbola tak lepas dari kehidupannya. Sebagaimana lingkungan kelas bawah, sepakbola merupakan hiburan yang meracuni setiap lapisan masyarakat di Brasil. Tak pelak, bakat alaminya itu pun semakin terasah melalui kesehariannya bermain sepakbola.
Bersama bimbingan ayahnya, Pele kemudian tumbuh sebagai anak yang sangat cinta akan sepakbola. Meski lahir di Tres Coracoes, Pele besar di daerah Bauru setelah ikut sang keluarga pindah. Tetapi di Bauru, Pele tumbuh sebagai pesepakbola yang mengajarkannya seni menendang.
(Bagas Abdiel)