LONDON – Arsenal dan Chelsea akan bertemu di final Liga Eropa 2018-2019 yang dilangsungkan di Stadion Olympic, Baku, pada Rabu 29 Mei 2019 mulai pukul 18.00 WIB. Laga bertajuk Derby London itu bakal mementaskan duel pelatih pemikir yakni Unai Emery (Arsenal) dan Maurizio Sarri (Chelsea).
Baik Emery dan Sarri mengandalkan pola permainan menyerang di hampir semua laga yang dilakoni timnya. Sekarang yang jadi pertanyaan, siapa yang bakal tertawa di akhir pertandingan?
Jika ukurannya pengalaman, Emery jelas jauh di atas Sarri. Emery memang baru bekerja sebagai pelatih pada 2004, namun juru taktik asal Spanyol itu total telah meraih 10 gelar di dunia kepelatihan.
Koleksi trofi Emery paling banyak disabet tatkala membesut PSG, yakni tujuh gelar. Meski begitu, pencapaian terbaik Emery tidak terjadi bersama Sevilla. Pencapaian terbaik Emery tersaji tatkala menangani Sevilla dalam kurun 2013-2016.
BACA JUGA: Hazard Bertekad Bawa Chelsea Juarai Liga Eropa 2018-2019
Dalam periode tersebut, Emery selalu mengantarkan Los Nervionenses –julukan Sevilla– menjadi yang terbaik di Liga Eropa! Pengalaman itu membuat Emery berada di atas angin untuk menaklukkan Chelsea asuhan Sarri.
Pengalaman mentas di final Liga Eropa jadi modal Emery untuk mengalahkan Sarri. Hal berbeda justru dialami Sarri. Semenjak menjadi pelatih pada 1990, juru taktik asal Italia baru satu kali membawa tim asuhannya lolos ke partai puncak, tepatnya di ajang Piala Liga Inggris 2018-2019.
Ironisnya, Chelsea kalah dari Manchester City dengan skor 3-4 via adu penalti. Selain itu, Sarri juga belum pernah memenangi gelar semenjak menjadi pelatih 29 tahun yang lalu. Meski begitu, tidak ada yang mustahil di sepakbola. Lewat pendekatan strategi yang matang, Sarri masih memiliki peluang untuk menjungkalkan pengalaman Emery.
(Ramdani Bur)