LIVERPOOL – Epic comeback yang dilakukan Liverpool kala melibas Barcelona 4-0 di semifinal leg kedua Liga Champions 2018-2019 sejatinya tak lepas dari bantuan ball boy mereka. Sebagaimana diketahui, gol keempat Liverpool tercipta karena ball boy mereka dengan cepat memberikan bola kepada Trent Alexander-Arnold untuk melakukan sepak pojok yang kemudian dikonversi menjadi gol oleh Divock Origi.
Ball boy Liverpool yang dimaksud itu diketahui bernama Oakley Cannonier dan berusia 14 tahun. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata Cannonier dan ball boy Liverpool lainnya telah diberi arahan untuk memberikan bola dengan cepat guna menjaga tempo permainan. Itulah mengapa Cannonier lekas memberikan bola kepada Alexander-Arnold, meski bola lainnya masih berada di dalam lapangan.
(Baca juga: Buat Keajaiban ke Final Liga Champions, Kapten Liverpool: Kami Berjuang Sampai Akhir)
The ball boy is the unsung hero for the winning goal!!! #LFCFCB #LFC #YNWA #Liverpool #ANFIELD pic.twitter.com/EuqZTw774E
— AK (@APKieran1) May 7, 2019
Selain itu, menurut laporan, Liverpool juga telah memperhatikan kebiasaan buruk Barcelona yang mengeluh kepada ofisial pertandingan setiap kali mereka merasa dirugikan. Itulah mengapa fokus para pemain Barca teralihkan, sehingga tak melihat kalau Alexander-Arnold sudah bersiap melakukan sepak pojok dan Origi berdiri bebas di dalam kotak penalti mereka.
Sikap para pemain Barca yang hilang fokus itu pun mendapat kecaman dari mantan kapten Liverpool, Graeme Souness. Sedangkan di sisi lain, Cannonier mendapatkan pujian selangit. Atas aksinya tersebut, Souness pun memanggil Cannonier beserta keluarganya untuk diberi tiket menonton pertandingan final Liga Champions.
“Lihat ini, bolanya keluar dan tercipta sepak pojok. Mereka (pemian Barca) mengikuti bola (yang kembali masuk lapangan). Lihat aksi ball boy itu. Dia (Alexander-Arnold) sudah di tempat. Dia meletakkannya sekarang. Dia berjalan pergi dan dia menyadari pemain Barca teralihkan. Mereka semua membelakanginya. Itu kriminal, kriminal bagi pemain sepakbola profesional,” ujar Souness, melansir dari Telegraph, Kamis (9/5/2019).
(Fetra Hariandja)