Sebab, pada 2003, Kaka mendapat tawaran untuk memperkuat tim papan atas Italia, AC Milan. Tawaran ini pun langsung diterima dengan senang hati oleh Kaka. Ia cukup lama bernaung di sana, yakni sejak 2003 hingga 2009. Berbagai prestasi pun direngkuhnya saat memperkuat Milan. Ia berhasil meraih trofi Ballon d’Or pada 2007 hingga menyandang status sebagai pemain terbaik Liga Italia pada 2004 dan 2007.
Setelah enam tahun memperkuat Milan, Kaka tertarik untuk menjajal ketatnya persaingan di Liga Spanyol. Alhasil, Kaka akhirnya memutuskan berlabuh ke salah satu tim raksasa di Negeri Matador –julukan Spanyol, Real Madrid.
Di Madrid, karier Kaka tak bisa dibilang gemilang. Badai cedera yang dialami membuat Kaka kesulitan menembus starting XI. Meski begitu, Kaka masih bisa menghadirkan gelar juara di Liga Spanyol (2012) dan Copa del Rey (2011). Setelah empat tahun bernaung di Madrid, Kaka akhirnya memutuskan kembali berlabuh ke Milan. Di sana kariernya berjalan singkat, yakni hanya setahun mulai 2013-2014.
Setelah itu, Kaka pun memilih untuk hijrah ke Negeri Paman Sam –julukan Amerika Serikat. Di sana, ia bergabung ke Orlando City. Di awal kariernya di Orlando, Kaka sempat dipinjamkan ke klub sepakbola pertamanya, Sao Paolo. Hal itu terjadi pada 2014. Setelah itu, ia terus memperkuat Orlando hingga 2017. Klub itu menjadi tempat singgah terakhir Kaka di dunia sepakbola.
(Djanti Virantika)