1. Matthijs de Ligt
Menyandang ban kapten di usia 19 tahun sudah cukup untuk menilai betapa Matthijs de Ligt dianggap sebagai salah satu permata. Bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam sejak berusia sembilan tahun, debut profesional bersama tim senior dilakoni pada September 2016 di usia 17 tahun.
Hebatnya lagi, walau berposisi sebagai pemain belakang, de Ligt sukses menghiasi debutnya dengan gol ke gawang Willem II. Sebulan kemudian, ia dipromosikan dari Jong Ajax (tim cadangan) ke senior dan terus bertahan di skuad asuhan Erik ten Hag.
Hengkangnya Davinson Sanchez pada bursa transfer musim panas 2017 membuat karier de Ligt makin melesat. Ia bahkan menyandang ban kapten menggantikan Joel Veltman yang cedera ketika usianya baru 18 tahun.
Nama Matthijs de Ligt kian melambung usai memenangi trofi Golden Boy, menyisihkan pemain sekaliber Kylian Mbappe. Selain tubuhnya yang menjulang tinggi dan kekar sehingga cocok dalam duel udara, de Ligt juga cakap mengolah bola. Belum lagi, tekelnya termasuk akurat. Mungkin saja pada penutupan bursa transfer musim panas 2019, ia sudah tak lagi berkostum Ajax Amsterdam.
(Fetra Hariandja)