Koleksi sembilan poin membuat mereka finis sebagai juara Grup D, dan menantang runner-up Grup C, Australia, di perempatfinal. Di babak tersebut, Arab secara dominan mengalahkan Australia 3-1. Kemudian di semifinal, giliran juara bertahan Jepang yang dikalahkan dengan skor 2-0.
Karena itu, saat dihadapkan dengan Korsel di partai puncak, Atawi sama sekali tidak gentar. Sebab dalam pandangannya, permainan Arab selalu membaik dari pertandingan ke pertandingan.
“Kami menghadapi banyak pertandingan sulit di turnamen ini. Malaysia adalah tim yang unik, sedangkan China dan Tajikistan sulit dikalahkan. Sementara itu, laga melawan Australia layaknya final. Laga selanjutnya menghadapi Korsel bisa dibilang 50:50. Mereka memiliki kualitas teknik dan taktik. Akan tetapi, lewat kerja keras setiap hari, insya Allah kami bisa sukses,” kata Atawi mengutip dari laman resmi AFC, Jumat (2/11/2018).
(Ramdani Bur)
