REAL Madrid akan memulai musim 2018-2019 dengan berbeda dari sembilan musim terakhir, yang mana tim berjuluk Los Blancos itu tidak akan diperkuat lagi oleh Cristiano Ronaldo. Sebagaimana diketahui, Ronaldo telah memutuskan untuk pindah ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2018.
Kepergian Ronaldo tentu akan membuat permainan Madrid pada musim 2018-2019 akan berbeda. Sebab, saat pemain Portugal itu masih di Santiago Bernabeu, Los Blancos punya jaminan untuk mencetak gol di setiap laga. Maklum saja, Ronaldo merupakan tipe pemain yang bisa mencetak 40-50 gol dalam satu musim.
(Ronaldo hengkang ke Juventus)
Sejak kedatangan Ronaldo ke Madrid pada 2009, Madrid memang menikmati masa-masa terbaiknya. Hal itu dapat dilihat dari empat trofi Liga Champions yang dibawa pulang ke Santiago Bernabeu yang mana tiga di antaranya didapatkan secara beruntun.
Selain kepergian Ronaldo, Madrid juga akan mengalami perubahan dari sisi kepelatihan di mana Julen Lopetegui akan mengambil alih jabatan Zinedine Zidane. Zidane yang berjasa mengantarkan Madrid meraih tiga trofi Liga Champions secara beruntun telah memutuskan untuk hengkang pada akhir musim 2018.
(Zidane tak lagi tangani Madrid. Foto: REUTERS)
Dengan kehilangan Ronaldo dan hadirnya Lopetegui sebagai arsitek baru maka dipastikan akan ada perubahan dari sisi gaya permainan Madrid. Kendati demkian, bukan berarti Madrid akan kehilangan jati dirinya sebagai salah satu tim besar di dunia karena sosok Ronaldo dan Zidane tidaklah lebih besar dari klub itu sendiri.
Bersama Lopetegui, fans Madrid dapat berharap tim idolanya bisa berprestasi kembali layaknya musim lalu. Sebab, Lopetegui pun bukan sosok sembarangan karena pernah melatih Tim Nasional (Timnas) Spanyol dari 2016-2018.
Patut disayangkan, sebelum Piala Dunia 2018 bergulir posisi Lopetegui harus digantikan Fernando Hierro karena pengumuman dirinya sebagai Pelatih Madrid yang baru. Kendati demikian, Lopetegui tetap dipandang sebagai sosok tepat untuk membesut Madrid saat ini karena sebagai pelatih muda dirinya memiliki banyak inovasi yang sesuai dengan sepakbola modern.
Gaya Bermain Madrid
Madrid merupakan sebuah tim yang memiliki banyak pemain berkualitas sehingga hal itu akan mempermudah setiap pelatih untuk meramu strategi yang diinginkan. kelebihan itu yang akan membantu Lopetegui untuk menerapkan strategi possession football dalam permainan Madrid pada musim 2018-2019.
Lopetegui merupakan sosok pelatih yang menyukai gaya bermain penguasaan bola. Hal itu dapat terlihat saat dirinya membesut Timnas Spanyol yang mana dirinya tetap meminta para pemainnya untuk dapat menguasai bola lebih banyak demi membuka ruang dan mendapatkan peluang.
(Lopetegui saat memimpin latihan Madrid. Foto: Marca)
Gaya bermain seperti itu, disinyalir akan cocok untuk Madrid karena memiliki gelandang-gelandang berkualitas seperti Isco Alarcon, Toni Kroos, Luka Modric dan Casemiro. Dengan keberadaan empat gelandang itu maka Lopetegui disinyalir tidak akan suit untuk menerapkan strategi yang dinginkannya.
(Kroos coba mengawal Vitolo)
Kendati demikian, para pemain Madrid pun harus segera beradaptasi dengan gaya bermain yang dinginkan Lopetegui tersebut. Sebab, pada musim-musim sebelumnya Madrid lebih sering menjadi tim yang mengandalkan serangan balik mematikan dengan memanfaatkan kecepatan dari sisi sayap terutama Ronaldo.
Gaya bermain penguasaan bola mungkin cocok untuk dimainkan Madrid saat menghadapi tim lain tetapi sulit digunakan saat melawan Barcelona. Pasalnya, Barcelona telah menggunakan gaya bermain seperti itu sejak masih ditangani Pep Guardiola hingga kini dilatih Ernesto Valverde. Karena itu, Lopetegui harus mengombinasikan gaya bermain penguasaan bola dengan kecepatan di sisi sayap sehingga permainan tidak terpusat di lini tengah saja.
Pemain Andalan Madrid
Untuk menggantikan Ronaldo sebagai poros permainan Madrid, tentu akan sulit dilakukan oleh satu pemain. Akan tetapi, beda ceritanya jika hal itu dilakukan oleh beberapa pemain pada musim 2018-2019.
Setelah kehilangan Ronaldo yang hijrah ke Juventus maka Madrid disinyalir akan mengandalkan Gareth Bale sebagai pemain andalan di lini depan pada musim 2018-2019. Pasalnya, kedua pemain itu memiliki kemiripan dalam gaya bermain dan juga kecepatan.
Akan tetapi, kelemahan dari Bale ialah dirinya rentanmengalami cedera yang menyebabkan pemain asal Wales itu absen untuk waktu yang tidak sebentar. Hal itu yang menghalangi Bale untuk menunjukkan performa terbaiknya bersama Madrid.
Karena itu, Bale dituntut untuk meningkatkan kondisi fisiknya terlebih dahulu agar tidak mudah mengalami cedera yang dapat merugikan Madrid. Selain Bale, Madrid pun masih memiliki sosok yang dapat diandalkan di lini tengah yang dapat membantu kinerja dari pemain asal Wales itu yakni Luka Modric.
Kapasitas Modric sebagai gelandang pengatur tempo permainan sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, pemain berusia 32 tahun itu telah fasih melakoni peran itu. Bersama Madrid pun dirinya kerap memainkan peran tersebut terlebih lagi usai Mesut Ozil hengkang ke Arsenal.
Sementara di lini belakang sudah pasti ada nama kapten Madrid yakni Sergio Ramos yang akan menjadi benteng yang kukuh di lini pertahanan Los Blancos. Tugas Ramos pun akan dibantu oleh penjaga gawang baru Madrid yakni Thibaut Courtois. Keduanya akan berkolaborasi demi menjaga kesucian gawang Madrid dari serangan tim lawan.
Selain sosok yang telah disebutkan sebelumnya, para pemain lain juga memiliki perang penting untuk mendongkrak performa Madrid pada musim 2018-2019. Terlebih lagi, Madrid memiliki bakat-bakat muda seperti Marco Asensio, Dani Ceballos dan Vinicius Junior yang dapat menjadi senjata rahasia Lopetegui pada musim 2018-2019.
Efek Pemain Baru Madrid pada Musim 2018-2019
Hingga saat ini Madrid tampak melakukan aktivitas transfer yang di luar kebiasaanya selama ini, sebab tidak mendatangkan pemain berlabel bintang dengan harga mahal. Madrid justru lebih banyak berinventasi untuk masa depan dengan mendatangkan pemain muda berkualitas seperti Vinicius, Courtois, Alvaro Odriozola dan Andriy Lunin.
(Odriozola didatangkan Madrid dari Real Sociedad)
Dari keempat pemain itu tiga di antaranya berposisi di lini pertahanan yang mana Courtois dan Lunin merupakan penjaga gawang, sedangkan Odriozola bek sayap kanan. Praktis hanya Vinicius saja yang merupakan pemain bertipe menyerang dan berposisi sebagai sayap kiri.
Hal itu menunjukkan bahwa Madrid memang ingin melakukan regenerasi di lini pertahanan dengan mendatangkan pemain-pemain muda berkualias jempolan. Sementara itu, untuk lini tengah dan depan tampaknya Madrid telah memiliki pengganti sepadan jika pemain inti seperti Benzema telah habis masa jayanya.
Karena itu, disinyalir hanya ada satu pemain baru yang memberikan dampak langsung bagi Madrid di musim 2018-2019. Pemain itu ialah Courtois, karena kendati masih berusia muda tetapi pemain asal Belgia itu memiliki banyak penglaman karena pernah membela Atletico Madrid dan Chelsea. Bahkan, Courtois selalu menjadi pemain inti di dua klub itu.
(Courtois saat menjalani latihan perdana bersama Madrid. Foto: Realmadrid.com)
Menilik pada hal itu, maka Courtois akan langsung memberikan dampak yang signifikan pada permainan Madrid khususnya di lini pertahanan. Kemampuan Courtois akan membuat lini pertahanan Madrid lebih kukuh lagi pada musim 2018-2019.
Formasi Andalan Madrid
Dari sisi formasi, Lopetegui tampaknya masih akan menggunakan pakem khas Spanyol yakni 4-2-3-1 yang menumpuk banyak pemain di lini tengah demi mendapatkan penguasaan bola. Bagi para pemain Madrid formasi itu pun sudahlah tidak asing karena beberapa pelatih Madrid sebelumnya seperti Zinedine Zidane, Carlo Ancelotti dan Jose Mourinho pun kerap menggunakanya, meskipun dengan filosofi yang berbeda.
Dalam empat laga pramusim yang telah dilalui Madrid, Lopetegui menggunakan formasi ini sebanyak dua kali dan berakhir dengan kemenangan. Pelatih asal Spanyol itu pun pernah menggunakan formasi 4-4-2, tetapi berujung kekalahan 1-2 dari Manchester United. Sementara itu, saat menggunakan formasi 4-3-3 melawan AS Roma, Madrid meraih kemenangan 2-1.
Dari empat laga itu, terlihat para pemain Madrid lebih bisa menerapkan gaya permainan penguasaan bola dalam formasi 4-2-3-1. Karena itu, Lopetegui disinyalir akan menggunakan formasi tersebut pada tiap pertandingan yang dilakoni Madrid di musim 2018-2019.
Selain itu, Madrid pun bisa sesekali menggunakan formasi 4-3-3 saat bertemu tim yang di atas kertas lebih lemah untuk membuat banyak gol. Hal itu dikarenakan komposisi pemain Madrid saat ini diprediksi akan sangat cocok dengan dua formasi itu.
Prakiraan susunan pemain Madrid di musim 2018-2019.
Madrid (4-2-3-1): Courtois; Dani Carvajal, Ramos, Raphael Varane, Marcelo Vieira; Casemiro, Toni Kroos; Gareth Bale, Luka Modric, Isco; Karim Benzema.
(Ramdani Bur)