BANDA ACEH - Laga terakhir turnamen Internasional Aceh World Solidarity Cup (AWSC) 2017, mempertemukan antara timnas Indonesia melawan Kirgizstan tetap akan berlangsung meski dalam kondisi hujan dan lapangan berlumpur.
Laga penentu sang juara di AWSC akan berlangsung pukul 16.00.WIB besok Rabu (6/12/2017) di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
"Meskipun dalam kondisi hujan kedua tim tetap akan bermain," kata Match Commissioner Manager Aceh World Solidarity Cup 2017, Abdul Maurice Tuguis, dalam konferensi pers Selasa (5/12/2017).
Kendati demikian, ia berharap seluruh masyarakat Aceh untuk berdoa agar cuaca pada partai terakhir itu berlangsung baik.
"Mohon doanya semoga cuaca besok bagus," ujarnya.
Sementara itu, pertandingan Timnas Mongolia melawan Brunei Darussalam 90 persen dibatalkan dan tidak dapat dilanjutkan lagi, pembatalan itu disebabkan selain kondisi lapangan juga ditakutkan akan berakibat fatal terhadap pemain mengalami cedera karena buruknya kondisi lapangan.
Abdul menambahkan, dalam rapat yang dihadiri antara kedua tim mereka sepakat keputusan batal. Karena laga terakhir itu tidak memperebutkan apapun, dalam turnamen ini hanya juara satu dan dua yang diambil.
"Pembatalan laga dari kedua negara berdasarkan kesepakatan. Selain kondisi lapangan yang ditakutkan tidak begitu mendukung untuk pertandingan kedua juga ditakutkan akan berakibat pemain mengalami cedera karena buruknya kondisi lapangan."
Meskipun demikian, apabila tidak terjadi hujan maka pertandingan Mongolia melawan Brunei Darussalam akan digelar sekira pukul pukul 20.00 WIB, Untuk kepastian lebih lanjut mengenai pertandingan, perwakilan dari kedua timnas tersebut akan kembali duduk besok, sekira pukul 12.00 WIB.
Disamping itu, Sekretaris Jendral Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho mengatakan saat ini panitia masih sedang mengupayakan recovery terhadap lapangan hingga menjelang pertandingan besok.
"Untuk laga pertama jam 16.00 semoga bisa layak untuk digunakan. Tapi untuk laga kedua, tidak ada yang bisa jamin terhadap kondisi lapangan yang berpotensi membahayakan pemain," sebutanya.
Kata Heru, terkait pembatalan antara Mongolia dan Brunei Darussalam merupakan atas dasar hasil keputusan rapat. Kedua tim menyadari bahwa laga kedua tidak lagi mempengaruhi siapa yang juara dan runner up.
"Mereka terima untuk tidak melanjutkan pertandingan karena kondisi lapangan. Pada dasarnya, Mongolia dan Brunei masih tetep ingin melanjutkan pertandingan. Tapi karena sudah keputusan bersama," katanya.
(Leonardus Selwyn)