BERAKHIR sudah perjalanan Indra Sjafri di Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. Terhitung sejak awal Januari 2018, pelatih asal Sumatera Barat itu tak lagi mengarsiteki Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan. Hal itu karena kontrak Indra bersama Timnas Indonesia U-19 yang berakhir pertengahan Desember 2017 tidak diperpanjang PSSI.
Meski begitu, Indra tidak serta-merta dilepas PSSI. Ia nantinya ditunjuk PSSI menjalankan peta jalan sepakbola Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2034. Pada intinya, mantan pelatih Bali United itu dipersiapkan PSSI untuk fokus melahirkan pesepakbola-pesepakbola muda berbakat yang nantinya dapat dimanfaatkan Timnas.
Terlepas dari rencana PSSI, Indra sebenarnya terhitung sukses menangani Timnas Indonesia U-19. Ia menangani skuad Garuda Muda –julukan Timnas Indonesia U-19– dalam dua periode, sebut saja pada 2012-2014 dan 2017. Dalam dua periode itu, banyak cerita manis yang diberikan juru taktik berusia 54 tahun bagi Tanah Air.
Berikut 5 Momen Emas Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19:
5. Juara AFF U-19 2013
(Foto: Okezone)
Setelah menjuarai SEA Games Manila 1991, Timnas Indonesia di berbagai level usia tak lagi menjuarai turnamen di level Asia Tenggara pada 22 tahun setelahnya. Pada akhirnya, puasa gelar Indonesia terhenti setelah Indra membawa Evan Dimas dan kawan-kawan menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Bermain di Indonesia menjadi keuntungan tersendiri bagi Ilham Udin Armaiyn dan kolega. Hampir di semua pertandingan yang melibatkan Timnas Indonesia U-19, suporter selalu memadati stadion. Singkat kata, Indonesia mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 via adu penalti di partai puncak.
4. Kalahkan Korea Selatan
(Foto: Okezone)
Indonesia membuat kejutan. Menghadapi negara tersukses di Piala Asia U-19, Korea Selatan (Korsel), di kualifikasi, Maldini Palli dan kawan-kawan menang 3-2. Saat itu Evan Dimas menjadi bintang kemenangan lewat hattrick yang dicetak.
Kemenangan atas Korsel pun meloloskan Indonesia ke putaran final yang berlangsung di Myanmar. Penampilan di Piala Asia U-19 2014 merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
3. Menemukan Pemain-Pemain Berbakat
(Foto: Laman resmi Bali United)
Metode blusukan menjadi populer semenjak Indra menangani Timnas Indonesia U-19 pada 2012. Beberapa pemain yang ditemukan Indra lewat metode blusukan ialah Yabes Roni (Alor) dan Egy Maulana Vikri (Medan).
Bahkan, pemain-pemain yang pernah ditangani Indra di Timnas Indonesia U-19 mendominasi skuad Garuda Muda –julukan Timnas Indonesia U-23– saat ini. Dari 25 pemain yang dipanggil Luis Milla, 12 di antaranya merupakan mantan anak asuh eks juru taktik Bali United itu.
2. Kompetitif di Turnamen Toulon
(Foto: Laman resmi Turnamen Toulon)
Indonesia mendapat kehormatan untuk tampil di Turnamen Toulon, ajang yang sering melahirkan pesepakbola-pesepakbola muda berbakat, beberapa di antaranya ialah Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo.
Pada turnamen yang berlangsung medio Juni 2017, Timnas Indonesia U-19 tergabung di Grup C bersama Brasil, Republik Ceko dan Skotlandia. Dalam tiga laga itu, Indonesia memang selalu kalah. Namun, Witan Sulaiman dan kawan-kawan memberikan perlawanan sengit. Mereka hanya kalah 0-1 dari Brasil, Republik Ceko (0-2) dan Skotlandia (1-2).
1. Menghancurkan Myanmar
(Foto: PSSI)
Myanmar tampil kompetitif di Piala AFF U-18 2017 yang berlangsung di kandang mereka sendiri. Tim yang ditangani pelatih asal Prancis itu bahkan mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1 di fase grup.
Kiprah Myanmar memang terhenti di semifinal oleh Malaysia. Akan tetapi, kekalahan itu hanya tercipta via adu tendangan penalti. Meski tampil kompetitif, keperkasaan Myanmar seakan tak berbekas di hadapan Indonesia.
Ketika bertemu di penentuan posisi tiga, Indonesia U-19 menang 7-1! Saat bertemu di fase grup Indonesia juga menang atas Myanmar dengan skor 2-1.