Schürrle kembali bikin ketar-ketir pertahanan wakil Portugal itu di menit ke-23. Lahir dari situasi bola liar, Schürrle mendentumkan tembakan voli yang kali ini, masih bisa diselamatkan dengan fantastis oleh Patrício di bawah mistar Sporting.
Enam menit berselang, Nemanja Matic ikut menebar teror. Dengan di-supply umpan lambung Mohamed Salah, pemain internasional Serbia itu sayangnya hanya bisa menyasarkan bola sedikit di atas mistar gawang tim tamu. Perlahan, tempo laga mulai mengendur dan keunggulan 1-0 Chelsea bertahan hingga jeda.
Paruh kedua berjalan beda, Sporting lebih menguasai inisiatif serangan lebih dulu. Bahkan di lima menit bergulirnya interval kedua, Leões atau Singa Lisbon – julukan Sporting, memperkecil skor, 1-2!
Adalah Jonathan Silva yang lebih dulu mengontrol bola dengan dadanya di kotak penalti Chelsea, sebelum menghujamkan tembakan keras yang tak bisa digapai Cech.
Tapi tak lama kemudian, tepatnya di menit ke-56, Chelsea kembali memperlebar skor, 3-1. Dari umpan tendangan bebas Fàbregas, John Obi Mikel dan Nemanja Matic sama-sama berusaha mengonversi gol ke gawang Sporting. Meski 50-50, tapi nampaknya sentuhan terakhir gol itu milik Mikel.
Lagi, set-piece berbicara banyak terhadap gempuran-gempuran balik Sporting. Di menit ke-61, umpan lambung Carlos Mané berusaha “dilahap” Slimani dengan tandukannya. Nahas, kembali peluang Slimani terbuang ketika bola sundulannya menyamping.
Laga dari medio paruh kedua hingga penghujung pertandingan sayangnya menunjukkan grafik penurunan tempo. Bahkan hingga laga usai, tak tercipta gol maupun peluang dari kedua tim.