ZURICH – FIFA mengumumkan akan menunda rilis hasil penyelidikan mengenai adanya dugaan korupsi dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia yang akan diselenggarakan di Rusia pada 2018 dan Qatar di 2020. Penyelidikan ini pun dipimpin oleh penyidik FIFA, Michael Garcia.
Sebagaimana dilansir BBC, Selasa 22 Juli 2014, laporan penyelidikan yang sudah diserahkan kepada Hakim Komite Kode Etik FIFA, Joachim Eckert, semestinya sudah dilaporkan pada Juli. Namun, hal itu harus ditunda hingga September karena alasan yang tidak diungkapkan.
Keputusan tentang penunjukan tuan rumah sudah diputuskan pada Desember 2010 dan Rusia sebagai pemenangnya. Namun dengan adanya kasus ini membuat status tuan rumah Piala Dunia 2014, Brasil, menjadi hal yang belum pasti.
Sedangkan untuk tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, media di Inggris, Sunday Time, menemukan dugaan pada Juni mantan Wakil Presiden Qatar FIFA, Mohamed bin Hammam, melakukan sogokan. Hammam dikatakan membayar 3 juta pounds kepada para pejabat sepakbola di seluruh dunia sebagai imbalan atas dukungan kepada Qatar sebagai tuan rumah.
Qatar sendiri menang dan menjadi tuan rumah Piala Dunia setelah mengalahkan kandidat lain seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
(Fetra Hariandja)
