NYON – “Manisnya” sajian final Liga Champions antara Real Madrid dan Atlético Madrid sudah rampung akhir pekan lalu. Sayangnya, “sepahnya” turut menguntit kedua tim, terutama tertuju pada entrenador Atléti, Diego Simeone dan jugador Real, Xabi Alonso.
UEFA sebagai otoritas sepakbola Eropa mendakwa Simeone atas perilaku yang tak pantas. Alibinya apalagi kalau bukan insiden yang melibatkan dirinya dengan defensor Real, Raphaël Varane di penghujung extra time kedua.
Simeone bergegas untuk mendamprat Varane yang melakukan gestur provokatif dengan menendang bola ke arah bench Atléti. Keduanya bersitegang dan hampir baku pukul jika tidak dipisahkan para pemain kedua tim.
Sementara Alonso, juga didakwa UEFA lantaran dengan sengaja meninggalkan kursinya di tribun Estádio da Luz, untuk bergabung dengan rekan-rekannya dalam perayaan raihan La Decima.
Pasalnya, Alonso masih dalam sanksi UEFA dan tentu tak diperbolehkan masuk ke lapangan dengan alasan apapun. Tak hanya Simeone dan Alonso, dua klub yang bermukim di Ibu Kota Spanyol itu juga masuk dalam agenda rapat komisi kontrol dan disiplin UEFA.
UEFA mendakwa Real karena lima kartu kuning yang dikenakan para pemainnya dan Atléti, didakwa dengan hal yang sama setelah tujuh pemainnya menerima peringatan keras dari wasit Björn Kuipers yang memimpin jalannya final.
Kelakuan fans Real dan Atléti juga membuahkan dakwaan lain buat kedua klub, akibat menyalakan kembang api. Semua dakwaan ini akan jadi pembahasan dan vonis bakal dijatuhkan pada sidang dengar pendapat komdis UEFA pada 17 Juli mendatang.
(Randy Wirayudha)
