RIO DE JANEIRO – Euforia La Decima Real Madrid di Liga Champions sudah mulai reda, seiring kian dekatnya pembukaan pesta Piala Dunia 2014. Pun begitu, defensor Marcelo Vieira mengaku masih ‘nge-blank’ soal apa yang terjadi di final kontra Atlético Madrid, bulan lalu.
 
Los Blancos sedianya nyaris gagal setelah Atléti, sempat unggul 1-0 lebih dulu. Beruntung, Sergio Ramos sanggup menyamakan skor di penghujung babak kedua dan memaksa final berlanjut ke babak tambahan.
 
Gareth Bale membuka peluang Madrid lebih lapang setelah membalikkan keunggulan, 2-1 dan Marcelo, bak menyegel La Decima buat El Real dengan golnya yang menjadikan skor 3-1, meski Cristiano Ronaldo turut menutup kemenangan 4-1 Madrid atas tim sekotanya itu.
 
“Saya bahkan tak bisa ingat apa yang terjadi di lapangan. Ketika gol itu seakan mengamankan trofi, banyak hal yang menghampiri kepala saya,” aku Marcelo kepada OGlobo, Senin (9/6/2014).
 
Ya, Marcelo menatap kosong saat mencetak gol ketiga Madrid dan bek berpaspor Brasil itu baru menyadari bahwa momen itu, merupakan klimaks dari perjalanan berat dirinya bersama Madrid, sepanjang musim lalu.
 
“Musim lalu sungguh musim yang sulit dengan sering terjadinya kekecewaan. Saya sendiri harus berkorban banyak di lapangan. Saya pikir, itu alasannya mengapa saya menatap kosong setelah gol itu,” sambungnya di sela-sela persiapan Seleção jelang Piala Dunia 2014.
 
Salah satu faktor Marcelo bisa tampil baik di final, dikatakannya tak lepas dari wejangan yang sempat diberikan portero sekaligus Capitán Iker Casillas, beberapa saat sebelum final. Tak ayal, Casillas-lah tujuan pelukan erat Marcelo diselingi tangis sejadi-jadinya.
 
“Sebelum laga di ruang ganti, Iker Casillas mendekati saya dan bilang bahwa saya akan jadi pilar yang amat penting buat tim. Hal itu memberikan saya kekuatan besar,” imbuh Marcelo.
 
“Dia adalah idola Real Madrid, salah satu nama besar dalam sejarah klub. Jadi (setelah gol), saya langsung berlari ke arahnya dan memberinya pelukan erat. Saya menangis secara spontan,” tuntas bek sayap berusia 26 tahun itu.
(Randy Wirayudha)