JAKARTA - Penyatuan dua kubu berseteru, PSSI dan KPSI kembali terganjal setelah La Nyalla Mattalitti mengatakan kalau pihaknya tak setuju jika kongres pada 17 Maret nanti adalah Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, pihak PSSI, yang diwakili Sekjen Halim Mahfudz enggan memusingkan hal tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan yang terjalin antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti dalam mencermati surat FIFA, kongres akan diadakan pada 17 Maret, agar Indonesia terbebas dari sanksi. Namun, setelah FIFA mengirimkan surat berikutnya yang ditulis Ketua Komite Asosiasi FIFA, Primaro Carvaro, pada Jumat (22/2), yang berisi kalau PSSI harus mengadakan KLB, La Nyalla menolak untuk sepakat.
Halim enggan menanggapi lebih jauh penolakan tersebut. Menurutnya, yang jelas FIFA telah memberi instruksi, dan itu akan dijalankan sepenuhnya oleh PSSI.
"Kan sudah jelas, kita ikuti arahan otoritas (federasi) sepakbola dunia (FIFA). Sudah ada kesepakatan juga. Surat sudah dikirim FIFA dan instruksinya sudah jelas apa-apa saja," ujar Halim di kantor PSSI, Selasa (26/2/2012).
Dalam hal ini, La Nyalla menganggap adanya pelanggaran kesepakatan yang dilakukan FIFA, karena menurutnya, seharusnya, sesuai dengan MoU, yang diselenggarakan adalah kongres biasa. Dan, jika KLB benar-benar dilaksanakan, maka KPSI akan jalan terus.
Klik di sini untuk update berita terbaru seputar bola
(Fitra Iskandar)