JAKARTA - Polemik seputar status Kongres PSSI yang akan digelar pada 17 Maret mendatang apakah berstatus Kongres Biasa atau bukan akhirnya terjawab. Baik FIFA maupun Menpora menyepakati bahwa Kongres nanti merupakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Primo Corvaro selaku Ketua Komite Asosiasi FIFA pada Jumat (22/2) kemarin telah menegaskan soal KLB ini dalam surat yang dikirim kepada Menpora. Untuk diketahui, Komite Asosiasi FIFA berada langsung di bawah Sekretaris Jenderal FIFA.
"Kami menganggap bahwa Kongres nanti merupakan Kongres Luar Biasa. Syarat statuta yang meminta pemberitahuan empat pekan sebelumnya untuk pelaksanaan kongres semacam ini telah dipenuhi, mengacu pada kesepakatan 18 Februari lalu," tulis Primo Corvaro.
Dalam surat itu pula dengan tegas disebut bahwa anggota KLB adalah pemilik suara di Kongres Solo yang berjumlah 108 voter. Untuk menghindari polemik soal siapa saja voter Solo, FIFA menegaskan bahwa pemilik suara merujuk pada lembaga atau klub dan bukan perorangan.
"FIFA dan AFC mengacu kepada anggota yang ambil bagian dalam Kongres Solo dan bukan perseorangan. Itu berarti klub atau lembaga berhak menunjuk delegasi," tambah Primo Corvaro.
Menpora Roy Suryo pun mengamini hal tersebut. "Yang penting kami berpikir bahwa Kongres harus sudah dilaksanakan sebelum 20 Maret," kata Roy Suryo di Jakarta, Senin (25/2) ini.
Roy Suryo menambahkan agenda KLB 17 Maret mendatang membahas kesepakatan yang telah dicapai antara PSSI dan KPSI dalam MoU yakni revisi statuta, penyatuan liga dan pengembalian empat Exco terhukum. "Kami sebagai pemerintah hanya mengawasi saja," ujar Roy Suryo.
(Fitra Iskandar)