ASHBY – Tim Brasil di Olimpiade 2012 akan bertabur pemain muda nan kesohor. Hanya satu dari 18 nama skuad yang belum mengecap caps senior. Dari sinilah gaffer (pelatih) Inggris Raya, Stuart Pearce, merujuk pembelajaran untuk Inggris ke depannya.
Jawara lima kali Piala Dunia yang sudah melegenda itu memang belum sekalipun membawa pulang medali emas di cabang sepakbola Olimpiade. Meski begitu, mereka tampil menjadi favorit utama.
Dengan membawa nama-nama beken seperti Neymar, Hulk dan Rafael da Silva, Inggris Raya akan menghadapi mereka di laga uji coba jelang Olimpiade di Middlesbrough, Jumat mendatang. Pearce ingin semua perangkat sepakbola Inggris – tak hanya tim Inggris Raya – untuk bisa mengambil pelajaran dari Brasil tentang kepercayaan kepada pemain muda.
“Mereka bisa mengajari kita sesuati tentang sikap dan kebanggaan pemain muda untuk tidak hanya tampil membela Brasil tapi juga mengusung kebanggaan Olimpiade,” terang Pearce, seperti dilansir SportingLife, Minggu (15/7/2012).
“Tim Brasil hanya punya satu pemain yang belum merasakan level internasional di tim senior mereka. Itu artinya, mereka tak pernah takut memanggil pemain muda ke skuad senior demi mengenyam pengalaman. Mereka juga selalu serius untuk mengembangkan talenta muda,” sambung mantan bek Manchester City dan timnas Inggris tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Pearce kembali menjunjung tinggi pentingnya eksistensi tim Inggris Raya di Olimpiade. Sebelum terbentuk, wacana tim persatuan Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara itu sempat menuai kecaman.
Tapi Pearce mengusung makna lain bahwa olahraga sejatinya tidaklah harus terbelenggu batas-batas negara dan politik. Mantan tangan kanan Fabio Capello di timnas Inggris itu juga ingin membawa para pemainnya yang berasal dari lintas negara (satu kerajaan), menjalani kenangan yang takkan terlupakan selama musim panas ini.
“Saat kami merampungkan turnamen ini, kami akan mengirimkan lagi 18 pemain ke klub masing-masing dengan sebuah memori indah seumur hidup,” tutup pria kelahiran Hammersmith, setengah abad silam itu.
(Randy Wirayudha)