MADRID – Musim panas lalu, jadi momen pijakan baru buat karier Mario Mandzukic. Sudah merasa tak rasional atau logis untuk tetap bertahan di Bayern Munich, bomber Hrvatska (Kroasia) itu pun memilih hijrah ke Vicente Calderón.
Atlético Madrid jadi pelabuhan baru Mandzukic. Setelah dirasa takkan lagi punya kesempatan bermain reguler di Allianz Arena, penggedor berusia 28 tahun itu sedianya laris tawaran, baik dari klub-klub Premier League, maupun Serie A Italia.
Namun, ketika proposal dari Atléti mendatanginya, Mandzukic tak ragu dan pikir dua kali untuk langsung menerima lamaran Los Colchoneros. Sebuah jalan karier yang dianggapnya tak keliru.
“Saya memilih jalan yang tepat untuk karier saya. Selama masa negosiasi, saya segera menyadari dua hal – mereka sangat menginginkan saya dan mereka sangat serius dan profesional,” papar Mandzukic kepada AS, Selasa (28/10/2014).
“Proyek mereka menarik perhatian saya dan saya senang menjadi bagian dari rencana mereka. Saya tak bisa memilih tim yang lebih baik (dari Atléti). Saya juga cepat diterima fans,” lanjutnya.
Mereka mencintai pemain yang memberi 100 persen kemampuan dan itu alasannya mengapa Atléti punya atmosfer terbaik di liga. Atmosfernya fantastis dan Calderón memotivasi para pemain hingga ke awan (level tinggi.red),” sambung Mandzukic.