AMSTERDAM – Barcelona resmi menunjuk Gerardo Martino sebagai suksesor Tito Vilanova di Camp Nou. Bagi sebagian kalangan Gerardo bukan sosok yang familiar, hal ini pula yang diakui legenda Blaugrana, Johan Cruyff.
Ya, Cruyff yang membela Barca selama lima musim (1973-1978) itu mengaku tidak mengetahui banyak akan perjalanan karier pelatih yang akrab disapa Tata itu. Naiknya Martino ke tampuk pelatihan Barca lantaran Vilanova harus menjalani perawatan intensif menyusul kanker tenggorokan yang dialaminya.
“Saya sama sekali tidak mengetahui sosok Tata. Sedikit pun saya tidak mengetahuinya,” tegas Cruyff, seperti dilansir El9 TV dalam Goal, Rabu (24/7/2013).
Namun, diakui Cruyff bahwa statement-nya di atas tak bermaksud meragukan kredibilitas Martino. Cruyff pun berharap Martino dapat mengikuti jejak dua pelatih sukses yang pernah dimiliki Barca, Frank Rijkaard dan Josep Guardiola.
“Sebelum menangani Barcelona, Frank Rijkaard dan Pep Guardiola juga belum pernah meraih juara. Namun, mereka meraih sungguh banyak trofi bersama klub ini,” lanjut pria berusia 66 tahun itu.
“Saya tidak memiliki keraguan kepada Martino. Saya berharap Martino dapat mengikuti jejak yang sama,” tutupnya.
Rijkaard menerima pinangan Raksasa Katalan musim 2003 silam dan berada di sana selama lima musim. Dalam masa pengabdiannya itu, Rijkaard berhasil mempersembahkan lima trofi, di antaranya: La Liga (2004-05, 2005-06), Supercopa de España (2005, 2006), dan mahkota Liga Champions (2005-06).
Sementara raihan Guardiola yang kini menukangi Bayern Munich tak kalah mengagumkan. Dalam empat musim pelatihannya, Guardiola berhasil mendedikasikan 14 trofi untuk Barca, di antaranya: La Liga (2008–09, 2009–10, 2010–11), Copa del Rey (2008–09, 2011–12), Supercopa de España (2009, 2010, 2011), UEFA Champions League (2008–09, 2010–11), UEFA Super Cup (2009, 2011), dan FIFA Club World Cup (2009, 2011).
(Rintani Mundari)