DUBAI – Terdapat fakta menarik terkait momen pendepakan Claudio Ranieri dari kursi kepelatihan Inter Milan. Sebelum menunjuk Andrea Stramaccioni sebagai suksesornya, Walter Zenga mengaku lebih dulu dihubungi untuk posisi yang sama.
Ya, portiere legenda Il Biscione dan tim nasional Italia itu sempat diproyeksikan mengisi lowongnya jabatan pelatih. Namun lantaran Zenga sudah terikat kontrak dengan Al Nasr di Timur Tengah, Supremo Massimo Moratti urung menjalankan niatnya. Pada akhirnya, Moratti pun mempromosikan Stramaccioni dari tim primavera Inter.
“Kontak dengan Moratti itu benar adanya dan buat saya, hari itu menjadi hari yang membahagiakan. Sebelum mereka mempromosikan Stramaccioni, saya menerima telepon dari Inter. Mengapa saya tak melakukan apapun? Ada banyak alasannya, sebagai contoh, saya sudah di bawah kontrak dan Massimo Moratti, tak pernah berusaha melanggar komitmen seorang pelatih,” ungkap Zenga.
“Selain itu, ada juga beberapa detil kecil. Kini, di Inter sudah ada Strama dan dia sosok muda, berbakat dan pekerja keras. Saya tak ingin mengganggu stabilitas posisinya” sambung mantan kiper berjuluk Uomo Ragno itu,
Soal kenangannya di Inter, Zenga mengaku masih menyimpan cinta di hati yang paling dalam. Mungkin tidak untuk saat ini tapi yang pasti, Zenga merasa ingin menebus jasa-jasa Inter yang membesarkan namanya untuk melatih, suatu saat nanti.
“Tentu saja Inter masih di hati saya. Saya berhutang segalanya dari apa yang saya dapat dari sana, termasuk kebanggaan saya saat berkarier sebagai pemain,” tutup Zenga, seperti disitat Football-Italia, Minggu (30/12/2012).
(Randy Wirayudha)