Dipecat Schalke, Stevens Legowo
GELSENKIRCHEN – Belakangan, tren pemecatan pelatih ramai di liga-liga Eropa. Terakhir, Ciro Ferrara menjadi korban ‘PHK’ Sampdoria dan isu itu pun menular ke Bundesliga dengan Huub Stevens menjadi korbannya.
Stevens secara resmi, dipecat Schalke 04 atas enam kekalahan beruntun yang dialami klub asal kota Gelsenkirchen itu. Padahal di awal musim, Stevens membawa Die Königsblauen tampil memukau, termasuk di Champions League.
Namun buah kekalahan pahit 1-3 dari SC Freiburg di spieltag kemarin, berdampak sangat buruk bagi pelatih berpaspor Belanda itu. Keputusan pemecatan Stevens keluar, setelah manajer umum Horst Heldt menemuinya dan bicara empat mata.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih untuk segala kerja keras Huub Stevens selama ini. Dia sudah memberikan yang terbaik dan bertindak yang sesuai dan pantas demi kepentingan Schalke,” beber Heldt, sebagaimana disitat Soccerway, Selasa (18/12/2012).
“Akan tetapi, setelah hasil yang kami dapat dari Freiburg, kami tak lagi punya kepercayaan dan keyakinan bahwa dia mampu membalikkan kondisi buruk ini. Saya sudah menginformasikan keputusan rapat internal kami ini dan dia, menerima keputusan kami,” lanjutnya.
Sebagai penggantinya, jajaran petinggi The Royal Blues menunjuk Jens Keller, yang tak lain adalah pelatih akademi muda Schalke U-17. Heldt berharap, segenap insan baik staf pelatih, pemain dan manajemen klub, bisa bertindak sesuai nilai profesionalisme di masa transisi jabatan dari Stevens kepada Keller di kursi kepelatihan.
“Kami langsung menunjuknya untuk menggantikan posisi pelatih. Saya sendiri sudah kenal Jens semenjak di Stuttgart dan saya yakin bahwa dia pelatih yang hebat. Keller sendiri sosok profesional dan sudah kaya akan pengalaman,” tambah Heldt.
“Semoga dia bisa mengantarkan motivasi agar kami bisa kembali bangkit. Kami semua yakin padanya. Sebelum natal, kami akan melakoni laga penting lainnya melawan Mainz di DFB-Pokal. Saat ini beban ada pada para pemain. Saya mengharapkan, setiap orang bisa bertindak dengan sikap profesionalnya masing-masing,” tukas eks-mittelfeldspieler (gelandang) Eintracht Frankfurt dan VfB Stuttgart itu.
(Randy Wirayudha)
