Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Putuskan Pensiun, Inilah Masa Indah Guus Hiddink

Anang Fajar Irawan , Jurnalis-Kamis, 29 November 2012 |17:37 WIB
Putuskan Pensiun, Inilah Masa Indah Guus Hiddink
Guus Hiddink - Pelatih Anzhi (Foto: Istimewa)
A
A
A

MOSKOW – Nama Guus Hiddink sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat pencinta sepakbola. Beberapa tim besar pernah di tanganinya, seperti Valencia, Real Madrid dan Chelsea. Bahkan dirinya sempat membuat kejutan kala melatih Timnas Korea Selatan dan berhasil membawa negeri ginseng tersebut menembus semifinal Piala Dunia 2002.
 
Pada musim panas ini, Guus Hiddink akan mundur dari FC Anzhi Makhachkala dan mengakhiri tiga dekade kariernya sebagai pelatih. Berikut adalah momen-momen manis selama Hiddink berkarier sebagai pelatih.
 
1. Meraih Juara Liga Champions Bersama PSV Eindhoven (1988)
Pada bulan Maret 1987, Hiddink naik jabatan dari asisten pelatih menjadi pelatih kepala. Meskipun kepergian bintang Ruud Gullit ke AC Milan, Hiddink bersama PSV memenangkan segala sesuatu di musim berikutnya. Dengan pemain seperti Hans van Breukelen, Ronald Koeman, Soren Lerby, Wim Kieft, Erik Gerets dan Gerald Vanenburg, mereka berhasil mengangkat trofi Liga Champion.
 
“Saat itu kami benar-benar bukan favorit. Kami hanya tim yang diperkuat pemain muda, seperti itulah pendapat orang banyak saat ditanyakan tentang kami,” kata Hiddink, seperti yang dilansir UEFA, Kamis (29/11/2012).
 
2. Mengantarkan Belanda ke Semifinal Piala Dunia (1998)
FIFA World Cup 1998 di Perancis, Belanda berhasil mengalahkan Argentina dalam pertandingan terakhir di perempatfinal dan mempertemukan Belanda dengan tim samba Brasil. Tapi Belanda harus terhenti di semifinal lewat drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 lewat gol yang dicetak masing-masing pahlawan kedua negara, Ronaldo dan Kluivert.
 
“Kami sangat dekat ke final, kecewa pasti. Tapi yang terpenting, kami memainkan permainan ala kami sendiri. Kami benar-benar meninggalkan kesan yang sangat baik di seluruh dunia.”
 
3. Membawa Korea Selatan Menembus Semifinal Piala Dunia (2002)
Hiddink dianggap sebagai keajaiban kecil oleh warga Korea Selatan karena jasanya membawa Korea Selatan samapi melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2002. Rahasia Hiddink mencapai itu adalah menularkan aura positif pada setiap pemain bahwa bermain untuk timnas, dengan cara untuk menumbuhkan nasionalisme. Selain itu, dia juga sering mengadakan laga persahabatan untuk mengetahui letak kekurangan dan kelebihan tim. Hiddink menjadi legenda hidup di Korea Selatan dan dia menjadi orang asing pertama yang mendapatkan kehormatan kewarganegaraan Korea Selatan.
 
"Saya seorang pendatang. Ini adalah kehormatan besar saya sangat menghormati orang-orang Korea, dan apa yang telah dilakukan tim di Piala Dunia telah memiliki dampak besar bagi negara mereka sendiri.”
 
4. Kembali ke PSV Eindhoven (2002)
Setelah berpetualang ke berbagai tim dan negara, Hiddink akhirnya sempat kembali ke negara asalnya untuk melatih tim yang sudah dia kenal dekat, PSV Eindhoven. Empat musim bersama PSV, Hiddink kembali menorehkan tinta emas di sana. PSV berhasil meraih Juara Eredivisie pada tahun 2003, 2005 dan 2006, Dutch Super Cup pada 2003 dan KNVB Cup tahun 2005.
 
“Kami memiliki pemain-pemain kelas dunia,” ucapnya singkat.
 
5. Chelsea menembus Semifinal Champions League (2009)
Hiddink ditunjuk sebagai pelatih sementara di Chelsea pada Februari 2009 seiring dengan perannya tim nasional Rusia. Mengambilalih jabatan yang ditinggal Luis Felipe Scolari, Hiddink menang 11 dari 13 pertandingan, finis di tempat ketiga, dan hanya kehilangan Liga Champions, setelah kalah dari Barcelona lewat gol Andres Iniesta di menit akhir laga.

(Achmad Firdaus)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement