MAGELANG - Sejumlah klub dari Indonesia Primier League (IPL) maupun Divisi Utama yang berada di bawah operator LPIS ingin lompat pagar ke liga yang dikelola PT Liga Indonesia (Liga). Namun PPSM Kartika Nusantara (KN) Magelang tidak latah. Tim berjuluk Macan Tidar ini tetap setia setia mengikuti kompetisi yang dikelola PT LPIS musim depan.
Media Officer PPSM KN Solahudin mengakui, akhir-akhir ini banyak klub yang ingin hijrah ke ISL atau liga yang dikelola PT Liga Indonesia. Terlebih setelah kedua operator liga, PT LPIS dan PT Liga dianggap legal di bawah naungan PSSI. "Namun kami tidak latah. Kami masih setia di bawah naungan LPIS," kata Solahudin, Minggu (30/9/2012).
Menurut dia, selama ini hubungan PPSM KN dengan PT LPIS maupun penopang gaji pemain konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI) masih baik-baik saja. Meski dana talangan managemen belum sepenuhnya dibayarkan konsorsium, tidak membuat hubungan luntur. "Ibaratnya, kami tetap mesra. Soal utang memang belum selesai, tapi masih dalam proses penyelesaian," imbuhnya.
Direktut Teknik PPSM KN Edi Prayitno menambahkan, tetap setia di jalur PT LPIS juga karena regulasi soal pemain asing. Regulasi pemain asing PT LPIS lebih sesuai dengan keinginan managemen klub yang ingin lebih efisien dan hemat. Liga dibawah naungan PT LPIS jumlah pemain asing di kasta tertinggi (IPL) dibatasi maksimal empat, sedangkan di Divisi Utama dibatasi tiga pemain.
Regulasi tersebut selaras dengan PPSM KN yang lebih memprioritaskan pemain lokal. "Kami lebih sepakat jika kompetisi nanti memberdayakan pemain lokal. Kualitasnya bisa diadu dengan pemain asing. Dari segi harga dan gaji, pemain lokal juga sangat sangat ekonomis,” ujar Edi.
Lebih lanjut Edi menambahkan, dengan regulasi tersebut maka tim bisa lebih efisien dalam mengelola klub khususnya yang berkaitan dengan gaji pemain. Sehingga pada 2014 saat liga digabung, managemen bisa mengelola tim dengan baik dan mandiri sesuai dengan aturan sesuai strandarisasi FIFA dan AFC. "Berbeda ketika musim transisi (musim 2013) justru jor-joran keuangan, musim depan bisa kembang kempis masuk standarisasi AFC tersebut," jelasnya.
(Windi Wicaksono)