Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pilar Timnas Hanya Pentingkan Merah-Putih

A. Firdaus , Jurnalis-Selasa, 31 Juli 2012 |19:22 WIB
Pilar Timnas Hanya Pentingkan Merah-Putih
(Timnas Indonesia: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Latihan Timnas Indonesia dalam menghadapi Valencia Sabtu (4/8/2012), terlihat berbeda. Tampak striker Persija Jakarta ISL, Bambang Pamungkas dan Ponaryo Astaman turut hadir. Mereka berharap, momentum ini bisa menjadi awal bersatunya sepakbola Indonesia.

Pada laga persahabatan melawan raksasa Spanyol itu, PSSI memanggil sebanyak 10 pemain ISL dan 13 pemain IPL. Selain Bambang dan Ponaryo Astaman, Firman Utina juga tampak hadir mengikuti latihan.

"Kami ingin menunjukan bahwa memang kehadiran kami di tengah konflik federasi sepakbola kita, kami sebagai pemain ingin menunjukan niat baik, membela timnas karena kebanggan dan hanya Merah-Putih. Kami tidak berpihak kemana pun, kami hanya mementingkan kepentingan Timnas," ujar Ponaryo, usai latihan perdana Timnas Selasa,di Senayan, Selasa (31/7/2012).

Ponaryo tidak khawatir niat baik ini bisa menimbulkan pro dan kontra. Termasuk menanggung konsekuensi dari klub kami masing-masing, karena klub-klub di ISL tidak memberikan sinyal resmi kepada mereka bisa bergabung dengan timnas.

“Yang penting sekarang ini adalah untuk membela Timnas. Paling tidak kehadiran kami di sini bisa menjadi momentum awal," sambung gelandang Sriwijaya FC itu.

Pernyataan Ponaryo juga diamini oleh Bambang yang sering dipanggil Bepe. Striker Persija ISL ini juga memberikan alasan tujuannya yang bergabung dengan Timnas ini hanya untuk Merah-Putih, bukan karena tim yang akan dilawan nanti.

"Kami datang bukan hanya karena melawan tim apa pun atau untuk apa. Yang kami harapkan saat ini adalah media tidak lagi terkotak-kotak. Tidak ada yang A dan B," ujar Bepe dengan singkat.

Kubu KPSI yang menaungi kompetisi ISL masih berpendapat pembentukan Timnas harus melalui mekanisme Joint Commite, sementara saat ini Timnas dibentuk oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin.

Sebaliknya, kubu Djohar bersikukuh wewenang joint commite tidak mencakup pembentukan timnas, melainkan hanya terbatas pada lima poin di antaranya tentang pembahasan terkait Liga Profesional, pengembalian empat anggota Exco, revisi Statuta PSSI, dan persiapan kongres PSSI untuk amandemen statuta.

Joint Commite yang berisi delapan anggota dibentuk berdasarkan MoU PSSI Djohar Arifin dan KPSI pimpinan La Nyalla Mattaliti yang difasilitasi AFC di Kuala Lumpur 7 Juni lalu. Commite ini dibentuk untuk menyelesaikan problem sepakbola Indonesia yang hingga saat ini membuat sepakbola Indonesia mengalami kemunduran.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement