JAKARTA - Ketua umum (ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin menyatakan, jika pertemuan perdana tim Joint Committee (JC) akan lebih membahas masalah penyatuan kompetisi. Menurutnya penyatuan kompetisi adalah hal terpenting yang harus segera diselesaikan.
Kamis (12/7), tim JC rencananya akan mengadakan rapat perdana dengan tim Task Force (TF). Pertemuan tersebut, selain dihadiri oleh tim TF yang diisi oleh para petinggi AFC, juga akan diikuti oleh delapan anggota JC yang masing-masing diambil dari dua kubu yang selama ini berseteru.
Dari pihak PSSI pimpinan Djohar, ada nama-nama seperti Todung Mulya Lubis, Saleh Ismail Mukadar, Catur Agus Saptono, dan Widjajanto. Sementara dari PSSI pimpinan La Nyalla M Mattalitti diwakili oleh Joko Driyono, Hinca Panjaitan, Togar Manahan Nero, dan Djamar Aziz.
"Seperti yang diharapkan FIFA dan AFC, kami diminta untuk menyatukan kembali kompetisi yang saat ini terbelah menjadi dua. Mereka menilai terpecahnya kompetisi menjadi dua, sangat tidak bagus bagi persepakbolaan Indonesia," ungkap Djohar, kemarin.
Ya, fakta yang ada saat ini dipersepakbolaan Indonesia telah terjadi dua kompetisi yaitu Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Jika ISL dioperatori oleh PT Liga Indonesia, untuk IPL di bawah kepemimpinan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS).
Adanya dua kompetisi pun juga berimbas langsung kepada tim nasional (timnas) Indonesia. Sebelumnya PSSI melarang pemain-pemain ISL untuk bergabung ke timnas karena bermain di kompetisi yang ilegal. Namun sekarang, di saat PSSI mencabut ketetapannya, klub-klub ISL tidak ingin melepas para pemain karena sudah merasa dikecewakan.
"Saya rasa perbaikan di kompetisi adalah yang utama. Apa nama baru yang akan disiapkan, siapa operator yang akan menangani liga baru nanti, itu yang akan jadi fokus utama untuk dibicarakan bersama," terang Djohar.
"Jadi saya merasa tidak ada hal-hal lain selain kompetisi yang sangat penting untuk dibicarakan. Kalau dibilang masalah organisasi, itu hanya masalah internal saja. Tidak perlu orang luar ambil bagian di dalamnya," sambungnya.
(Achmad Firdaus)