Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laga Perdana Devisi I di Aceh Ricuh

Salman Mardira , Jurnalis-Selasa, 06 Maret 2012 |02:35 WIB
Laga Perdana Devisi I di Aceh Ricuh
A
A
A

BANDA ACEH - Laga perdana kompetisi Devisi I Liga Prima Indonesia musim 2012 wilayah Aceh, mempertemukan PS Pidie Jaya versus PS Aceh Besar tercoreng dengan kericuhan.

Dalam pertandingan berlangsung di Stadion Dimurthala, Lampinueng, Banda Aceh, Senin (5/3/2012) sore, Pidie Jaya berhasil menundukkan lawannya 2-0 (0-0).

PS Aceh Besar menilai kekalahan mereka karena wasit yang berat sebelah. Dari sinilah pangkal keributannya.

Pada menit 87 saat wasit meniupkan peluit karena dua pemain Aceh Besar dinilai melakukan pelanggaran terhadap bek kanan Pidie Jaya dalam perebutan bola, sontak pemain dan offisial tim Aceh Besar protes.

Effendi HT, pelatih Aceh Besar malah masuk ke lapangan kemudian mengejar wasit Ferianto. Melihat sang 'guru' beraksi, para pemain dan termasuk official tim serta pemain cadangan tak tinggal diam. Mereka sama-sama menyerang wasit.

Pemimpin pertandingan bersama asistennya terpaksa harus diamankan petugas keamanan. Polisi yang hanya beberapa orang sempat kewalahan membendung amukan tim Aceh Besar terhadap wasit.

Parahnya lagi beberapa penonton ikut melakukan pelemparan botol air mineral ke arah wasit yang dikawal aparat. Akibat keributan ini laga terhenti hingga 15 menit.

Pertandingan kembali dilanjutkan setelah suasana sedikit mencair. Celakanya setelah wasit meniupkan peluit panjang usai masa injury time berakhir dia kembali menjadi sasaran amukan pemain PS Aceh Besar. Polisi kembali harus bekerja keras mengamankan keributan.

Laga dua tim debutan dikompetisi kelas III sepak bola Indonesia ini awalnya berlangsung lancar. Sejak kick off ditiupkan wasit kedua tim terus mencari pola permainan terbaiknya, namun hingga berakhirnya babak pertama skor 0-0 tak berubah.

Memasuki interval kedua, PS Pidie Jaya lebih menguasai jalannya pertandingan dengan menerapkan permainan kolektif. Suheri sukses membuka keunggulan untuk timnya pada menit 51.

Gol ini berawal dari tendangan bebas Martoni yang tak mampu ditangkap dengan baik kiper Adel Satria Nanda. Bola lepas dan langsung disontek ke gawang oleh Suheri yang berdiri depan gawang.

Tim berjuluk Laskar Japakeh ini menggandakan keunggulan melalui gol indah Martoni yang tampil memukau sepanjang pertandingan. Tendangannya striker PS Pidie Jaya dari sudut kotak penalty ini tepat bersarang di sudut gawang Aceh Besar.

Bupati Pidie Jaya, Gade Salam ikut bersuka cita atas kemenangan tim kebanggannya. Dia langsung menyerahkan bonus uang tunai senilai Rp10 juta kepada para pemain. "Ini khusus kepada pemain, tolong dibagi rata," kata dia disela penyerahan uang diterima kapten tim.

Mulya Saputra, Pelatih Pidie Jaya mengatakan, kemenangan ini kami persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Pidie Jaya. "Kami menilai wasit memimpin baik pertandingan ini, Anda bisa lihat sendiri tadi wasit tidak mengada-mengada. Pemain kita satu orang melawan dua, ada terjadi pelanggaran di sana jadi wajar wasit meniup peluit," sebutnya.

Sementara Effendi HT, pelatih PS Aceh Besar mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Ferianto. "Wasit berat sebelah," ujar dia.

(Achmad Firdaus)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement