Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Pra Piala Dunia 2014

Wim: Ini Kemenangan Tim, Bukan Individu

Rejdo Prahananda , Jurnalis-Kamis, 28 Juli 2011 |22:53 WIB
Wim: Ini Kemenangan Tim, Bukan Individu
Foto: Wim Rijsbergen/Heru Haryono
A
A
A

JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia, Wim Rijsbergen menolak berkomentar untuk memberikan penilaian terhadap pemain terbaik dalam pertandingan leg kedua putaran kedua Pra Piala Dunia (PPD) 2014 yang mempertemukan Indonesia kontra Turkmenistan.
 
Garuda sukses membungkam Turkmenistan 4-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (28/7/2011), berkat dua gol Christian Gonzalez, M Nasuha, dan M Ridwan dan sukses melaju ke putaran ketiga zona Asia PPD 2014. Boaz Solossa dianggap sebagai inspirator kemenangan Merah Putih, namun Rijsbergen menolak memberikan penilai kepada individu.
 
Alasannya sederhana, karena timnas Indonesia bermain secara kolektif bukan individual. Karenanya, Rijsbergen menolak untuk memberikan atensi kepada satu pemain tertentu. "Saya tidak ingin berkomentar mengenai pemain terbaik. Ini karena permainan tim bukan individual," tutur pelatih berkebangsaan Belanda tersebut selepas laga."Kami harus menjaga kekompakan, untuk membangun tim ini," sambungnya.
 
Lantas apa tanggapan mantan arsitek PSM Makassar tersebut dengan lolosnya Indonesia ke putaran ketiga Pra Piala Dunia 2014? "Kami harus berada di level permainan teratas di Asia. Tahapan grup di depan akan lebih sulit. Kami harus menjadi juara grup atau menjadi runner up untuk maju ke babak berikutnya," jawab Rijsbergen.
 
Masih dalam kesempatan yang sama, Rijsbergen pun menyebut bahwa pertandingan yang baru saja usai hendaknya dijadikan pengalaman bagi para pemain, terutama untuk memperbaiki fisik pemain.
 
"Ini pengalaman bagus bagi para pemain. Ke depannya, kami harus memperbaiki stamina. Pertandingan ini merupakan pengalaman bagi para pemain untuk meningkatkan skill di level internasional," urai pelatih bernama lengkap Wilhemus Gerradus Rijsbergen tersebut.
 
Mengenai miskomunikasi yang terjadi dalam pertandingan tersebut, Rijsbergen tidak menampik anggapan konsentrasi timnya yang menurun membuat kerja sama timnya menurun, hingga akhirnya gawang Ferry Rotinsulu kebobolan sebanyak tiga kali.
 
"Itu normal dengan kondisi yang tidak fit. Jadi kami melupakan apa yang seharusnya kami lakukan. Kami harus berlatih lagi dengan situasi seperti ini dan kami harus belajar membaca permainan serta tidak kehilangan konsentrasi," tuntasnya.

(Dewi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement