
Yang pasti, Indra siap dievaluasi karena merupakan hal yang lumrah dalam sepakbola. Selain itu, langkah tersebut juga merupakan bagian dalam membangun sepakbola Indonesia lebih baik.
“Tidak ada hal yang aneh, kata-kata evaluasi. Justru itulah, untuk tahap selanjutnya lebih baik, perlu ada evaluasi mana salahnya,” tegas Indra.
Timnas Indonesia U-22 mengukir kembali catatan minor seperti pada SEA Games edisi 2009. Kegagalan ini juga sekaligus memutus rekor impresif Indonesia yang berlangsung selama 14 tahun dengan selalu lolos ke semifinal.
Lalu, kegagalan ini menjadi sebuah kemunduran bagi Timnas Indonesia U-22, mengingat mereka berstatus sebagai juara bertahan. Mereka gagal memenuhi target yang diberikan pemerintah melalui Kemenpora, yakni medali perak.
(Wikanto Arungbudoyo)