JAKARTA – Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, enggan berkomentar soal beredarnya roadmap Timnas Indonesia bertajuk 'Garuda Membara'. Sumardji mengakui sumber peta rencana itu belum jelas.
"Ya coba tanyakan lah. Dan belum bisa menjawab saya tidak akan komen berkaitan dengan itu. Karena sumbernya dari mana saya juga belum tahu loh ini. Ya kan? Sumbernya dari mana? Apakah sumber dari PSSI?" kata Sumardji kepada awak media, termasuk iNews Media Group di Stadion Madya, Jakarta pada Senin 17 November 2025.

Sumardji menegaskan memang belum tahu soal roadmap yang dimaksud. Dia mengisyaratkan wartawan untuk bertanya kepada sumber pertama yang mengedarkan peta rencana tersebut.
"Ya sudah. Ya tanyakan sumbernya pertama dari mana. Saya juga belum tahu kok. Karena memang belum dikasih tahu," terang Sumardji.
Sebelumnya, beredar dokumen yang memuat peta jalan pembangunan sepakbola Indonesia menuju 2034. Rencana ini berdiri di atas fondasi 'Menyatukan dan Menginspirasi Bangsa' dengan karakter tim nasional yang dibentuk melalui nilai kebersatuan, keberanian, dan komitmen pada kualitas terbaik.
Dalam peta rencana tersebut, PSSI menegaskan misi jangka panjang untuk membangun sistem pembinaan yang terhubung dari kelompok usia ke tim senior. Tujuannya jelas: Indonesia mampu bersaing di delapan besar Asia, rutin tampil di Piala Dunia, dan menembus peringkat FIFA 60–70.
Memasuki fase awal pada 2026, PSSI mencantumkan sejumlah target konkret. Di antaranya, bersaing di perempat final Piala Asia, meningkatkan posisi ranking ke angka 110 FIFA, serta mempersiapkan skuad U-23 untuk Kualifikasi Piala Asia 2027.

Upaya memperkuat jalur pembinaan juga menjadi prioritas. Peta rencana itu ingin memastikan pemain terbaik di kelompok U-20 dan U-23 terhubung dengan tim nasional senior. Selain itu, federasi menargetkan tim U-17 dan U-20 lolos ke Piala Asia, sekaligus meluncurkan program U-15 dan U-16 untuk memperdalam proses regenerasi.
Pembangunan Pusat Talenta Regional untuk kelompok U-14 dan U-15 di empat zona wilayah turut menjadi bagian dari strategi besar ini. Langkah tersebut ditujukan memperluas cakupan pencarian pemain potensial dan menyusun sistem scouting yang lebih merata di seluruh Indonesia.
(Djanti Virantika)