BOGOR – Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, tidak mau skuadnya disamakan dengan pasukan Gerald Vanenburg. Hal itu dikatakan usai Garuda Muda kalah 0-3 dari Timnas Mali di laga uji coba.
Laga Timnas Indonesia U-22 vs Timnas Mali U-22 itu digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 November 2025 malam WIB. Itu merupakan laga pertama dari dua uji coba yang dijadwalkan.

Ketiga gol untuk tim tamu tercatat lewat Sekou Doucore (5'), Wilson Samake (35'), dan Moulaye Haidara (90+1'). Sementara, Timnas Indonesia U-22 kesulitan untuk memaksimalkan peluang.
Situasi ini mirip dengan saat tim diasuh Vanenburg. Merah Putih sukar untuk memanfaatkan peluang sehingga gagal di Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 pada Juni dan September 2025.
Mereka hanya garang ketika bertemu dengan lawan yang bisa dibilang berada di level rendah. Indra mengakui kesulitan ini, namun memberikan isyarat enggan skuadnya disamakan dengan era Vanenburg.
"Kami memang masih kesulitan mencetak gol, selain saat melawan Makau dan Brunei. Namun, tim ini berbeda dengan tim sebelumnya yang tampil di AFF dan kualifikasi Piala Asia," kata Indra dalam konferensi pers pascalaga, dikutip Minggu (16/11/2025).
"Komposisi pemain berbeda, termasuk hadirnya beberapa pemain abroad seperti Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra. Pertandingan kualifikasi sebelumnya tidak bisa menjadi ukuran," sambung pria asal Sumatra Barat itu.

Walau demikian, Indra menyadari kekurangan ini harus segera dibenahi. Pelatih asal Sumatera Barat itu ingin para pemain menatap SEA Games 2025 yang digelar pada Desember dengan percaya diri.
"Ada banyak hal yang harus diperbaiki menuju SEA Games nanti. Kualitas lawan di SEA Games juga tidak sama dengan lawan malam ini, jadi tidak bisa langsung dibandingkan," ujar Indra.
“Dari sisi produktivitas, kami memiliki beberapa peluang meskipun tidak banyak. Itu juga harus diperbaiki," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)