JAKARTA – Founder Football Institute, Budi Setiawan, memberi peringatan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Menurutnya, tidak ada satu pun pendahulunya yang menjalani satu periode penuh sejak dualisme pada 2015.
Erick dinilai memasuki fase krusial terkait jabatannya. Apalagi, Timnas Indonesia baru saja dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Budi menjelaskan pascadualisme sepakbola Indonesia, tak ada yang genap memimpin organisasi itu satu periode penuh. Setiap Ketua Umum PSSI pasti digantikan lantaran adanya masalah.
"(setelah) Djohar Arifin 2016, (Edi Rahmayadi) terpilih di Ancol, 2019 akhirnya mundur karena kasus mafia bola. Digantikan pak Iwan Bule 2019 akhirnya turun juga karena tragedi Kanjuruhan," ujar Budi dalam program INTERUPSI di iNews TV, dikutip Jumat (17/10/2025).
"Sekarang Erick Thohir memasuki fase krusial di 2025 menuju 2026, 2027 eranya pergantian," sambung pria berkacamata itu.
Menurutnya, pergantian yang belum genap satu periode itu seolah-olah menjadi tradisi di kalangan pencinta sepakbola. Di lain sisi, tambah Budi, seharusnya masyarakat mempertimbangkan prestasi yang kini lebih dekat ke Piala Dunia di era kepemimpinan Erick.
"Saya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa ketua umum saat ini, sejelek-jeleknya dia ini sudah membawa tim nasional kita ke arah yang sejauh ini, round 4 piala dunia," ujar Budi.
Oleh sebab itu, Budi berharap tak ada pihak-pihak yang hendak memanfaatkan keadaan tersebut demi menggantikan Erick. Apalagi, tambah dia, masyarakat kini memiliki energi positif terkait cita-cita perubahan sepakbola Indonesia.
"Dan akhirnya saya khawatir, energi positif dari masyarakat sepakbola yang ingin adanya perubahan positif ini ditunggangi oleh orang-orang yang memang ingin menggantikan Erick thohir," tandasnya.
Erick sendiri terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023. Sesuai statuta, masa jabatannya akan berlangsung hingga 2027.
(Wikanto Arungbudoyo)