Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Timnas Indonesia Lolos atau Gugur? Babak Krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jadi Panggung Pertaruhan Legacy Erick Thohir dan Patrick Kluivert

Andika Rachmansyah , Jurnalis-Rabu, 08 Oktober 2025 |11:26 WIB
Timnas Indonesia Lolos atau Gugur? Babak Krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jadi Panggung Pertaruhan Legacy Erick Thohir dan Patrick Kluivert
Timnas Indonesia siap hadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)
A
A
A

LAGA di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi agenda krusial yang menentukan sekaligus panggung pertaruhan besar bagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan pelatih Patrick Kluivert. Jika Timnas Indonesia berhasil lolos, sejarah baru akan terukir dan nama keduanya akan abadi. Namun, jika gagal, gelombang kritik pedas terhadap ambisi naturalisasi dan performa tim tak terhindarkan.

1. Ambisi Sejarah 180 Menit dan Investasi Naturalisasi

Timnas Indonesia saat ini berstatus underdog di Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, menghadapi lawan kuat seperti Arab Saudi (tuan rumah) dan Irak. Untuk mengamankan tiket lolos langsung ke Piala Dunia 2026, Skuad Garuda wajib menjadi juara grup. Tantangan yang berat ini berbanding lurus dengan besarnya investasi yang telah digelontorkan PSSI di bawah komando Erick Thohir.

Kedalaman skuad Garuda saat ini terbilang "mewah," sebuah hasil dari proyek naturalisasi besar-besaran yang ditujukan untuk satu tujuan utama: membawa Timnas Indonesia mendunia, khususnya memanfaatkan peluang di Piala Dunia 2026 (AS, Kanada, Meksiko).

Kluivert sendiri menepis jarak menuju mimpi itu. Ia menyebut perjuangan Timnas Indonesia hanya berjarak 180 menit saja, sebuah pandangan optimistis yang mengacu pada dua laga penentu Grup B.

"Kami hanya berjarak 180 menit lebih sedikit dari Piala Dunia. Jadi, tujuan kami adalah melakukan apa yang harus kami lakukan dan lolos,” kata Kluivert usai memimpin latihan Timnas Indonesia di Jeddah, Senin 6 Oktober 2025 lalu.

Kendati demikian, perjalanan Timnas Indonesia dihadapkan pada tantangan nonteknis yang merugikan. Mulai dari lokasi pertandingan yang tidak netral (semua digelar di Arab Saudi), pembatasan kuota suporter, hingga penunjukan seluruh perangkat pertandingan—mulai dari wasit utama hingga VAR—yang semuanya berasal dari Kuwait, negara di Asia Barat, sama seperti Arab Saudi.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran publik akan potensi ketidakadilan, mengingat PSSI sulit melakukan lobi karena Presiden AFC, Salman bin Ebrahim Al Khalifa, juga berasal dari Timur Tengah.

Erick Thohir bersama Mees Hilgers dan Thom Haye (Foto: Instagram/@erickthohir)
Erick Thohir bersama Mees Hilgers dan Thom Haye (Foto: Instagram/@erickthohir)

2. Konsekuensi Kegagalan vs Legacy Abadi

Meskipun dihadapkan pada rintangan nonteknis dan lawan yang berat, peluang Timnas Indonesia tetap terbuka. Kluivert telah membuktikan kualitasnya dengan membawa Skuad Garuda menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia, pencapaian yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern sepak bola Indonesia.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement