JAKARTA – Pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo, mencibir keputusan pemindahan lokasi Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ia terang-terangan menyebut FIFA dan AFC sebagai kumpulan penjahat.
Timnas Indonesia akan berlaga di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda masuk di Grup B bersama dengan Timnas Irak dan Timnas Arab Saudi. Seluruh laga di grup ini akan dihelat di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.
Lokasi pertandingan itu bikin Bung Joy –sapaan akrabnya- berang. Pasalnya, AFC awalnya membuka bidding untuk tuan rumah putaran 4 sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan ke Arab Saudi dan Qatar (Grup A).
Anton terang-terangan menyebut AFC dan FIFA sebagai kumpulan penjahat. Sebab, mereka kerap bertindak tidak netral atau menguntungkan satu pihak.
"Saya selaku katakan FIFA itu kumpulan penjahat, para mafia yang punya andil masing-masing, punya vested interest masing-masing pada tiap anggotanya. AFC apalagi," ujar Anton dalam program Rakyat Bersuara bertajuk "Hidup Mati Timnas Menuju Piala Dunia," yang disiarkan di iNews Tv, dikutip Rabu (8/10/2025).
Pria berkacamata itu menyoroti langkah AFC yang mengubah aturan ihwal lokasi laga putaran ke-4 Piala Dunia 2026 yang harus berada di tempat netral. Ia berkata, konfederasi telah mengubah aturan tanpa meminta persetujuan dari enam negara yang lolos putaran 4, termasuk Indonesia.
"Kita tahu, kalau sebetulnya aturan pertama dalam putaran keempat itu, putaran keempat itu ada di tempat netral. Tiba-tiba saja mereka bisa memutuskan tuan rumahnya adalah Arab Saudi," ujar Anton.
"Ya mereka bikin aturan, mereka (AFC) sendiri yang ubah, dan mereka tidak konsultasi kepada negara-negara yang lolos ke putaran keempat. Indonesia, Irak, Oman, UEA mereka nggak konsultasi," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)