Alasan FFI Undang Belanda hingga Latvia ke AQUA Four Nations Cup 2025
JAKARTA – Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, bicara alasan pihaknya mengundang tiga negara ke AQUA Four Nations Cup 2025. Ia yakin setiap negara punya kelebihan yang akan mengetes kemampuan Timnas Futsal Indonesia.
Ajang AQUA Four Nations Cup akan bergulir di GBK Basket Hall, Senayan, Jakarta pada 18-21 September 2025. Ajang itu akan diikuti oleh Belanda, Latvia, Tanzania, dan Timnas Futsal Indonesia sebagai tuan rumah.
Dari empat tim tersebut, Timnas Futsal Indonesia merupakan tim dengan ranking tertinggi dalam hitungan peringkat futsal dunia. Skuad Garuda berada di peringkat ke-23 dunia.
1. Unggulan
Kemudian, disusul oleh Belanda yang berada di urutan ke-28 dunia. Sedangkan, Timnas Futsal Latvia berada di peringkat 60, dan Tanzania yang merupakan satu-satunya wakil Afrika duduk di ranking 138 dunia.
Perbedaan ranking ini menjadi sorotan karena Timnas Futsal Indonesia menjadi unggulan. Michael mengungkapkan alasan mengapa pihaknya mengundang tiga tim tersebut.
"Yang pertama terkait dengan ranking mungkin saya jelaskan konteks yang dulu FIFA Matchday itu berbarengan dengan Kualifikasi Piala Asia Futsal nah karena Indonesia sebagai tuan rumah. Jadi kami bikin kompetisi sendiri," ungkap Michael dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
"Nah konsekuensinya kami harus mencari negara-negara di luar dari Asia. Dari mana? Dari Eropa dan juga dari bagian Afrika. Supaya kami juga bisa ada gambaran pola-pola pemain yang lebih luas seperti apa," sambung pria berkacamata itu.
2. Timnas Futsal Belanda
Michael kemudian merinci alasan utama mengundang tiga negara tersebut. Politikus Partai Perindo itu mengatakan ketiganya memiliki kelebihan masing-masing untuk menguji kekuatan Timnas Futsal Indonesia.
"Dan dengan Belanda, kenapa Belanda? Pertama, ranking Belanda sebenarnya cukup tinggi. Dan Belanda sudah pernah tampil di Piala Dunia jadi saya rasa kita juga jangan anggap remeh,” kata Michael.
“Peringkat itu naik turun, jadi tidak selalu patokannya kalau peringkat di bawah itu sudah pasti kita akan dengan mudah mengalahkan mereka, bagaimana pun tim Eropa ini badannya besar-besar. Dan pola bermainnya keras," jelasnya.
"Jadi kami harus bisa beradaptasi juga dengan itu supaya kami memperkuat Asianya nanti. Yang kedua, Belanda secara khusus memang ada kerjasama,” papar Michael.
