“Sebenarnya waktu itu saya tanya Jay apakah dia mau jadi kapten. Tapi Jay menolak, katanya kapten tim itu Asnawi. Jadi berhubung Asnawi turun bertanding, dia yang harus jadi kapten. Makanya posisi kapten dikasih ke Asnawi,” ungkapnya.
“Saya bilang ke Jay, ‘Berhubung kamu kapten waktu Asnawi enggak tanding, sekarang mau jadi kapten lagi enggak?’ Dia jawab, ‘Enggak mau, kapten asli itu Asnawi’. Katanya dia ingin jadi wakil kapten saja karena kapten aslinya Asnawi dan kami sepakat gitu,” terang Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong pun cukup heran mengapa hal tersebut menjadi polemik. Padahal, baik dirinya, Asnawi, dan Idzes telah berdiskusi mengenai hal tersebut.
“Jadi, keputusan diambil dari situ, tapi saya enggak paham kenapa itu bisa menjadi isu. Soalnya Asnawi itu selalu inisiatif menyatukan pemain lokal dan pemain naturalisasi, jadi saya minta dia jadi kapten yang bisa menyatukan tim,” sambung STY.
“Jay juga jadi kapten saat Asnawi enggak turun ke lapangan, kalau Asnawi turun, dia menempatkan diri sebagai wakil kapten. Jadi kami sepakat untuk bersatu dengan koordinasi Asnawi, tapi kayaknya kurang tersampaikan ke penggemar,” pungkas pelatih berusia 54 tahun tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)