PAKAR sepakbola Malaysia, Raja Isa Raja Akram Shah, komentari program naturalisasi yang tengah dilakukan Timnas Malaysia dan Vietnam. Menurut pelatih sepakbola Malaysia itu, hal ini tidak akan jadi ancaman serius untuk Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia sudah lama menjalani program naturalisasi. Melalui PSSI, Skuad Garuda mendapatkan banyak pemain keturunan yang berkualitas dari berbagai kompetisi di dunia.
Program naturalisasi ini cukup mendongkrak prestasi Timnas Indonesia. Skuad Garuda bahkan kini menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang masih berkesempatan tampil di Piala Dunia 2026.
Melihat kesuksesan Timnas Indonesia, Malaysia dan Vietnam mulai mempertimbangkan program naturalisasi. Baru-baru ini, dua negara tersebut, terutama Malaysia, menggalakan program menggaet pemain keturunan tersebut.
Namun demikian, Raja Isa menilai bahwa program naturalisasi Malaysia dan Vietnam masih tertinggal jauh dari Indonesia. Mantan pelatih PSM Makassar itu mengakui, kedua negara tersebut sulit untuk mengejar level Timnas Indonesia.
"Kalau kita bilang mereka (Vietnam dan Malaysia) bisa jadi pesaing Indonesia, saya rasa bisa. Tapi mereka bukan ancaman serius bagi Indonesia,” kata Raja Isa dilansir dari Soha VN, Rabu (2/7/2025).
“Soalnya Malaysia dan Vietnam baru mulai jalan, sementara Indonesia sudah jalan. Kita lihat saja siapa yang lebih dulu sampai garis finis. Mereka akan sulit mengejar Indonesia," lanjut eks pelatih Persipura Jayapura itu.
"Pondasi tim Indonesia sudah tersusun. Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia sepakbola Indonesia harus konsisten menjalankan programnya. Ketika program naturalisasi Malaysia dan Vietnam dimulai, tim Indonesia pasti tidak akan berhenti," sambungnya.
Lebih lanjut, Raja Isa juga mengatakan bahwa program naturalisasi Indonesia mempunyai keunggulan ketimbang Malaysia dan Vietnam. Kelebihan ini bisa dilihat dari banyaknya pemain keturunan Indonesia yang potensial di luar negeri.
"Keunggulan Indonesia adalah banyaknya warga negara Indonesia yang bermigrasi ke negara lain. Hal ini menciptakan peluang bagi Indonesia untuk memiliki sumber pemain naturalisasi yang sangat melimpah," tutur Raja Isa.
"PSSI harus memiliki tim yang kuat untuk memanfaatkan potensi para pemain tersebut," pungkas pelatih Indera SC itu.
(Djanti Virantika)