Namun, seiring waktu Filipina seakan mulai kehilangan arah. Terlalu bergantung kepada pemain keturunan (diaspora) yang berkarier di luar negeri tidak diimbangi oleh regenerasi dan pembinaan pemain lokal.
Akibatnya, saat para diaspora mulai menua dan tak mau kembali membela tim nasional, performa Filipina langsung menurun drastis. Hal ini yang membuat performa mereka drop dan turun peringkat.
Sementara itu, Timnas Indonesia justru terus membangun pondasi kuat, baik melalui naturalisasi terencana, pembinaan usia muda hingga pelatih berkelas seperti Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
Keberhasilan Indonesia bisa dilihat dengan kenaikan signifikan peringkat FIFA, bahkan kini masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Demikian ulasan mengenai adu ranking FIFA Timnas Indonesia dengan Filipina yang menarik diulas.
(Rivan Nasri Rachman)