
Sebagai pesepakbola, Simon Tahamata dianggap cukup berprestasi. Pria kelahiran Vaught ini pernah memenangkan tiga trofi Eredivise Belanda dan Piala Belanda bareng Ajex Amsterdam.
Selain berprestasi bersama de Godenzonen, Tahamata juga meraih banyak trofi di Standard Liege. Bermain selama empat musim, pria berdarah Maluku itu memenangkan dua trofi Liga Belgia, Piala Super Belgia, dan Piala Belgia.
Lalu Tahamata memilih pindah ke klub lain seperti Feyenoord, VAC Beerschot, dan Germinal Ekeren. Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun dari dunia sepakbola pada 1996.
Sementara itu untuk karier kepelatihannya, Tahamata sempat melatih di beberapa klub. Karena banyak berkecimpung di level usia muda, ia pernah menangani Standard Liege junior, Germinal Beerschot junior, Ajax Amsterdam junior, dan Al Ahli junior.
Itulah kisaran gaji Simon Tahamata sebagai head of scouting di Timnas Indonesia. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)